Balai Pengelolan Air Minum Regional Banjarbakula merupakan salah satu unit layanan penyedia air minum di Kota Banjarbaru. Memiliki unit pengolahan lumpur untuk mengolah sisa samping berupa lumpur yang dihasilkan dari proses pengolahan air baku. Tujuan penelitian ini ialah merancang ulang desain instalasi pengolahan limbah lumpur dari hasil pengolahan air di BPAM Regional Banjarbakula. Dilakukannya perancangan ulang karena instalasi pengolahan lumpur yang ada dinilai belum bekerja secara optimal, sehingga terdapat kriteria desain yang tidak memenuhi dengan standar yang ditentukan pada SNI 7510:2011. Metode yang digunakan yaitu menggunakan pengolahan lumpur dengan metode: pemadatan (thickening), dan pengeringan (dewatering). Didapatkan hasil karakteristik lumpur BPAM Regional Banjarbakula untuk hasil perhitungan kadar air pada lumpur menunjukkan nilai kadar air yang tinggi sebesar 94,04%. Rata-rata hasil berat isi lumpur sebesar 1,04 gr/cm3 digolongkan tanah berbutir halus. Berat jenis tanah diperoleh nilai sebesar 2,46 gr/cm3 digolongkan tanah lumpur. Timbulan lumpur yang dihasilkan di BPAM Regional Banjarbakula adalah sebesar 16656,19 kg/hari dengan volume lumpur sebesar 534,69 m3 /hari. Unit pengolahan yang digunakan yaitu bak pengumpul (1,6 m x 1,6 m x 1,5 m), bak pengendap (10,20 m x 3 m x 3 m), gravity thickener (9 m x 6,5 m), dan sludge drying bed (13 m x 3 m x 3 m). Rencana anggaran biaya yang dibutuhkah untuk merancang pengolahan lumpur di BPAM Regional Banjarbakula sebesar Rp. 2.602.972.000,00.

Kata kunci: BPAM Regional Banjarbakula, Instalasi Pengolahan Air, Lumpur, Sistem Pengolahan Lump