DIGITAL LIBRARY



JUDUL:Pertentangan Kelas Sosial dalam Dua Kumpulan Cerpen Karya Eka Kurniawan
PENGARANG:FITRI YANTI
PENERBIT:UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
TANGGAL:2024-01-12


Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pertentangan kelas sosial yang terdapat dalam dua kumpulan cerpen karya Eka Kurniawan, yaitu "Coret Coret di Toilet" dan "Cinta Tak Ada Mati". Penelitian ini juga bertujuan untuk membandingkan perbedaan kelas sosial yang muncul dalam kedua kumpulan cerpen tersebut.

Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan teknik analisis isi. Peneliti akan mempelajari cerita-cerita dalam kedua kumpulan cerpen untuk mengidentifikasi dan menganalisis pertentangan kelas sosial yang muncul. Fokus penelitian ini akan diberikan pada karakterisasi tokoh-tokoh dalam cerpen, interaksi sosial mereka, serta konflik-konflik yang terjadi sebagai hasil dari perbedaan kelas sosial.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam buku “Corat-Coret di Toilet” dan “Cinta Tak Ada Mati” menghadirkan pertentangan yang dipicu oleh faktor sosial, ekonomi dan politik. Faktor-faktor seperti diskriminasi pemerintah yang korup, yang merugikan masyarakat, hutang negara, perbedaan wewenang, perbedaan status sosial, tekanan sosial dari keluarga, penguasa yang otoriter, pertaruhan harga, alienasi, manipulasi pasokan, kebangkrutan pedagang kecil, perlakuan yang tidak baik, alienasi, ketidakadilan, hegemoni, kekejaman, dan kekerasan politik semuanya berperan dalam menciptakan konflik dan ketegangan dalam cerita-cerita tersebut, dalam beberapa cerpen.

Bentuk pertentangan yang muncul dalam kedua kumpulan cerpen ini sangat bervariasi dan mencerminkan respons karakter utama terhadap ketidakadilan dan konflik kelas sosial yang mereka hadapi mencakup pemberontakan, bergerilya, penyelenggaraan demonstrasi kecil di depan perpustakaan, demonstrasi besar-besaran sebagai usaha untuk mengekspresikan ketidakpuasan mereka. Selain itu, beberapa karakter juga memilih untuk memberontak dengan kabur dari rumah atau memisahkan diri dari keluarga mereka, menghadapi tekanan sosial dan diskriminasi yang mereka alami. Di sisi lain, terdapat juga bentuk pertentangan yang lebih radikal seperti upaya menumbangkan sang diktator dalam konteks politik, tindakan ekstrim seperti meracuni dalam hubungan interpersonal, bergerilya untuk membayar hutang moral, mendongengkan cerita satir dan alegori yang dapat menghasut opini publik, serta menggulingkan raja terdahulu melalui pertarungan fisik.

Analisis perbandingan antara kedua kumpulan cerpen ini mengungkapkan perbedaan nuansa dan pendekatan dalam menggambarkan pertentangan kelas sosial, yang berkaitan dengan latar belakang cerita dan karakter tokoh.

 

Berkas PDF
NODOWNLOAD LINK
1FILE 1



File secara keseluruhan dapat di unduh DISINI