DIGITAL LIBRARY



JUDUL:Kesenian Kuda Lumping di Desa Mayangsari Kecamatan Pamukan Barat Kabupaten Kotabaru Tahun 1997-2020
PENGARANG:ISTIQAMAH
PENERBIT:UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
TANGGAL:2024-01-13


Latar belakang penelitian ini ialah perkembangan kesenian kuda lumping yang ada di Desa Mayangsari. Kesenian kuda lumping didirikan di Desa Mayangsari tahun 1997 dan terus mengalami perkembangan. Kesenian kuda lumping di dalam pelestarian atau proses transformasi dari generasi ke generasi sering terjadi dinamika. Dinamika ini tentu saja mengalami masalah misalnya generasi tersebut tidak mau terjun atau tidak mau ikut serta dalam memainkan kesenian kuda lumping, sehingga kesenian kuda lumping dilestarikan oleh masyarakat setempat di Desa Mayangsari. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan perkembangan kesenian kuda lumping yang ada di Desa Mayangsari, Kecamatan Pamukan Barat Kabupaten Kotabaru Tahun 1997-2020. Metode penelitian menggunakan metode sejarah yang memiliki beberapa tahapan yaitu heuristik, kritik, interpretasi dan historiografi. Teknik pengumpulan data yang digunakan: observasi, wawancara, dan foto-foto dalam kegiatan kesenian kuda lumping. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kesenian kuda lumping di Desa Mayangsari telah ada sejak tahun 1997 yang bernama Rukun Santoso, anggota yang mengikuti kesenian masih sangat sedikit yaitu hanya 9 orang dan alat musik yang ada pada saat itu hanya berupa kenong. Hingga tahun 2014 berdiri lagi paguyuban baru dari kesenian kuda lumping yang bernama Turonggo Seto Budoyo. Tujuan dari kedua paguyuban tersebut sama-sama ingin melestarikan sebuah kesenian yang telah diwariskan oleh nenek moyang mereka yang diturunkan melalui keluarga dan turun menurun agar tidak punah. Pada awalnya kesenian kuda lumping pada tahun 1997 para seniman hanya memfokuskan pada penambahan jumlah anggota hingga seiring bejalannya waktu hingga tahun 2020 sudah banyak mengalami perubahan dari jumlah anggota, peralatan, busana dan sebagainya. Kesimpulan dari penelitian ini bahwa kesenian kuda lumping di Desa Mayangsari telah ada sejak tahun 1997 hingga dikembangkan dengan ditanamkannya kepada penerus atau generasi muda dari mulai anak-anak hingga orang dewasa. Dengan adanya pertunjukan kesenian kuda lumping yang diadakan oleh masyarakat juga akan memberikan keuntungan bagi para pekerja maupun masyarakat setempat di Desa Mayangsari.

Berkas PDF
NODOWNLOAD LINK
1FILE 1



File secara keseluruhan dapat di unduh DISINI