Penyakit degeneratif masih menjadi ancaman yang serius di dalam bidang kesehatan. Menurut Riskesdas 2018 menunjukkan prevelansi penyakit degeneratif mengalami kenaikan jika dibandingkan dengan Riskesdas 2013, antara lain diabetes melitus, hipertensi, penyakit jantung kronis. Salah satu penyebab kenaikan penyakit degeneratif ini terjadi karena ketidakseimbangan antara antioksidan dan radikal bebas pada tubuh manusia.Tanaman Ramania (Bouea Macrophylla) memiliki kandungan flavonoid yang tinggi sehingga senyawa sekunder flavonoid pada daun ramania dapat berperan sebagai antioksidan yang digunakan untuk menghambat dan menghentikan radikal bebas. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis ADMET dan studi biokumputasi aktivitas antioksidan pada daun ramania. Penelitian ini menggunakan metode studi biokomputasi atau secara in silico, melalui website Uniprot untuk menentukan data protein, website DTU Health Tect untuk menilai Free Radical Score dan Metal Chelating Score, dan juga melalui website pkCSM untuk mengetahui sifat farmakokinetika senyawa yang terkandung dalam daun ramania. Berdasarkan hasil penelitian, terdapat empat puluh delapan peptida pada daun ramania namun yang digunakan hanya sepuluh peptida yang memiliki FRS dan MRS tertinggi, yaitu LHH, HH, YYI, VYY, YLY, YGY, YQY, HRH, PWG, PW. sepuluh peptida tersebut berinteraksi dengan protein Ycf2 seperti aktivasi, berikatan, ekspresi, dan penghambatan. Pada analisis ADMET didapatkan sifat farmakokinetika pada sepuluh senyawa tersebut sehingga diketahui potensi senyawa tersebut sebagai antioksidan.