DIGITAL LIBRARY



JUDUL:ANALISIS INTERAKSI POLIFARMASI OBAT DISEASE MODIFYING ANTI RHEUMATOID DRUGS (DMARDs) PADA PASIEN ARTRITIS REUMATOID DI RSUD ULIN BANJARMASIN
PENGARANG:CHEDIRA CLAIRINE
PENERBIT:UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
TANGGAL:2024-01-19


Abstrak: Interaksi obat akibat polifarmasi dapat menyebabkan kondisi yang berbahaya sehingga mengganggu tujuan terapi, serta dapat meningkatkan angka morbiditas, mortalitas, dan biaya perawatan kesehatan. Artritis rematoid (AR) merupakan gangguan sendi yang sering ditemukan akibat terganggunya fungsi imun. Mereka sering menggunakan polifarmasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan potensi interaksi obat yang merugikan antara penggunaan Diseases Modifying Anti Rheumatoid Drugs (DMARDs) pada pasien AR dengan polifarmasi dibandingkan dengan non polifarmasi. Penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross-sectional ini dilakukan di RSUD Ulin Banjarmasin pada data tahun 2022-2023 yang diambil secara total sampling. Data potensi interaksi obat dimasukkan ke aplikasi Lexicomp® dan selanjutnya dianalisis menggunakan uji binomial logistic regression dengan aplikasi statistik SPSS. Penelitian ini menunjukkan bahwa pada 95 pasien AR ditemukan sebanyak 805 interaksi pasangan obat, dan 365 (45,34%) diantaranya berpotensi merugikan. Polifarmasi ditemukan untuk 759 (94,29%) pasangan obat, sedangkan 56 (5,71%) non polifarmasi. Pasien AR yang mendapatkan DMARDs dengan polifarmasi tidak terdapat risiko interaksi pasangan obat yang berbeda dibandingkan dengan yang tidak mendapatkan polifarmasi (crude POR 0,634 (95%CI, 0,367-1,094, p=0,102). Penelitian ini membuktikan bahwa tidak terdapat perbedaan interaksi obat yang merugikan antara polifarmasi DMARDs dibandingkan dengan non polifarmasi pada pasien dengan AR.

 

 

Kata-kata kunci:interaksi obat, polifarmasi, DMARDs, artritis rematoid.

 

Berkas PDF
NODOWNLOAD LINK
1FILE 1



File secara keseluruhan dapat di unduh DISINI