Kesehatan mental merupakan hal yang penting. Saat ini, masyarakat dari berbagai kalangan usia mulai menyadari isu kesehatan mental. Kendati demikian, beriringan dengan meningkatnya kesadaran dan pengetahuan masyarakat mengenai kesehatan mental, diskriminasi dan stigma negatif terhadap orang dengan gangguan mental masih terjadi. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana informasi gangguan mental dapat mempengaruhi stigma dengan orang gangguan mental. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain true experimental berupa posttest only gontrol group design. Lokasi penelitian ini dilaksanakan di Kabupaten Hulu Sungai Utara dan Kabupaten Tanah Bumbu dengan kriteria generasi Z rentang usia 15-18 tahun yang kemudian dilakukan randomisasi untuk menentukan penempatan kelompok. Jumlah partisipan yang terkumpul adalah sebanyak 92 orang. Hasil analisis pada Independent Sample T Test menunjukkan bahwa tidak ditemukan perbedaan stigma orang dengan gangguan mental pada kelompok yang diberi narasi gangguan mental maupun kelompok yang tidak diberikan informasi gangguan mental. Hasil riset ini mampu dijadikan untuk acuan pada masyarakat, terkhusus generasi Z mengenai kesehatan mental dan memerangi stigma orang dengan gangguan mental.