Perlindungan hukum terhadap konsumen merupakan upaya untuk melindungi penggunaan suatu barang dan/atau jasa. Konsumen adalah orang yang menggunakan barang dan/atau jasa yang berhak memperoleh kenyamanan dan keamanan dalam penggunaan barang dan/atau jasa tersebut. Pelaku usaha adalah orang-orang yang menyediakan barang dan/atau jasa yang bertanggung jawab kepada konsumen yang dirugikan oleh pelaku korporasi tersebut. Permasalahan yang terjadi pada pelayanan tukang gigi, konsumen kurang mendapatkan pelayanan yang memenuhi standar perawatan gigi. Tujuan dari skripsi ini adalah untuk mengetahui tanggung jawab tukang gigi dan upaya hukum apa yang bisa ditempuh atas jasa tukang gigi yang merugikan konsumen. Jenis penelitian ini adalah normatif, karena penulis dalam penelitian ini mdalah penelitian hukum di perpustakaan, menganalisis suatu permasalahan hukum melalui peraturan perundang-undangan, literatur dan bahan referensi lainnya yang berkaitan dengan perlindungan konsumen Jasa Praktik Tukang Gigi.

       Dari hasil kajian tersebut, ada dua hal utama yang dapat diambil. Pertama, upaya hukum negara terhadap konsumen dan pelaku usaha adalah dengan diterbitkannya Undang-Undang Perlindungan Konsumen Nomor 8 Tahun 1999 guna mendamaikan kedudukan konsumen dengan pelaku usaha. Selain PERMENKES nomor 39 terbitan tahun 2014 tentang konsultasi, pengawasan dan perizinan, memuat hak dan tanggung jawab konsumen sebagai pasien dokter gigi profesional dan dokter gigi sebagai pelaku usaha. Kedua, pedagang gigi berperan sebagai pelaku usaha atas jasa yang diberikan, sehingga konsumen dapat terlindungi dari praktik-praktik yang dapat menimbulkan kerugian yang dapat dikenakan sanksi administratif apabila terjadi wanprestasi, pemutusan sementara, atau pemutusan hubungan kerja tetap.

Kata Kunci (keyword): perlindungan konsumen, tukang gigi, upaya hukum