PENGARUH PERENDAMAN DAGING BELUT SAWAH(Monopterus albus Zuieuw) DI AIR JERUK SIAM BANJAR (Citrus reticulata) TERHADAP KANDUNGAN LOGAM BERAT CADMIUM (Cd) DAN TIMBAL (Pb)

Helda Aulia Ningrum*, Iin Khusnul Khotimah, Candra

Program Studi Teknologi Hasil Perikanan, Jurusan Pengolahan Hasil Perikanan

Fakultas Perikanan Dan Kelautan, Universitas Lambung Mangkurat

Jl. A. Yani, Km. 36, Banjarbaru, 70714

*E-mail : heldaaulianingrum06@gmail.com  

ABSTRAK

Belut merupakan organisme yang memiliki kemampuan adaptasi yang tinggi. Belut mampu hidup di perairan yang keruh dan mengandung lumpur. Kemampuan ini didapat karena belut memiliki alat pernapasan tambahan berupa kulit tipis berlendir yang terdapat di rongga mulut yang berfungsi untuk mengambil oksigen langsung dari udara. Belut merupakan ikan bernilai ekonomis tinggi yang menjadi salah satu komoditas ekspor andalan Indonesia. Hasil penelitian menyatakan bahwa air jeruk siam banjar bisa dijadikan  sebagai salah satu menurunkan logam berat cadmium (Cd) dan timbal (Pb) pada daging belut ikan sawah. Hasil dari penelitian ini adalah dengan penambahan air jeruk siam banjar dengan konsentrasi 75% dengan lama perendaman 30 menit mampu menurunkan logam berat cadmium (Cd) dan timbal (Pb) pada daging belut ikan sawah yang berdasarkan hasil uji cadmium (Cd) dan uji timbal (Pb) yaitu perlakuan kontrol  A0 cadmium (Cd) 3,39  timbal (Pb) 4,37 Perlakuan depurasi A1 cadmium (Cd) 2,64 timbal (Pb) 3,06 dan perlakuan A2 cadmium (Cd) 0,88 timbal (Pb) 1,06. Maka dapat diambil kesimpulan bahwa daging belut sawah (Monopterus albus Zuieuw)yang mengandung logam berat dapat diturunkan dengan air jeruk siam banjar (Citrus reticulata)dapat diterima oleh masyarkat.

Kata kunci : Ikan Belut Sawah, Jeruk Siam Banjar, Cadmium (Pb) dan Timbal (Pb).