Kepemilikan kendaraan bermotor di Indonesia mengalami lonjakan signifikan seiring dengan pertumbuhan jumlah penduduk. Kurangnya pembangunan infrastruktur transportasi sebanding dengan meningkatnya jumlah kendaraan bermotor akan menyebabkan meningkatnya kemacetan jalan, meluasnya kemacetan lalu lintas, dan meningkatnya kecelakaan lalu lintas.

Langkah analisis data meliputi pencatatan data kecelakaan jalan yang diperoleh dari Satuan Lalu Lintas Polres Kabupaten Barito Kuala. Identifikasi nilai TK, nilai TF, dan nilai UCL untuk menentukan lokasi rawan kecelakaan pada ruas jalan. Temuan identifikasi yang dikumpulkan mengungkapkan bahwa dua ruas jalan ditetapkan sebagai kawasan regional. Jl.Trans Kalimantan km 22 – Jl. Trans Kalimantan km 25 merupakan ruas paling rawan kecelakaan dengan angka kematian terbesar. Jumlah kecelakaan pada ruas ini sebanyak 324.988 orang dan batas kendali atas sebanyak 217.225 orang. Faktor utama yang berkontribusi terhadap kecelakaan secara umum adalah kesalahan pengemudi dan kondisi jalan malam hari yang buruk. Intervensi yang mungkin dilakukan antara lain mengatasi hilangnya kendali/kelalaian, penerapan marka pita getar dan marka jalan, serta pemberian peringatan untuk mengatur kecepatan berkendara. Perlunya perbaikan perkerasan jalan karena kondisi jalan yang buruk. Pada malam hari, sertakan tanda-tanda bercahaya yang memantulkan cahaya yang dipancarkan oleh penanda. Perlu dilakukan pengecekanpada kondisi motor atau mobil atau truk yang digunakan, serta menjamin pemeliharaan jalan, lampu jalan, dan kendaraan.

     Kata kunci: Kecelakaan, Lalu lintas, TF, UCL.