Jeruk nipis (Citrus aurantifolia) merupakan salah satu tanaman komersial yang banyak ditanam di seluruh dunia yang memiliki kemampuan sebagai antioksidan kesehatan. Kandungan jeruk nipis yang memberikan adanya aktivitas antioksidan adalah alkaloid, fenol, tannin, dan flavonoid. Sifat antioksidan juga ditemukan pada kitosan yang dapat dibuktikan dengan kemampuan larutan kitosan untuk menangkal radikal bebas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik perasan jeruk nipis meliputi nilai pH, kadar total asam, komposisi senyawa volatil, kadar total fenolik, kelarutan kitosan dalam ekstrak jeruk nipis, dan sinergi aktivitas antioksidan kombinasi kitosan-jeruk nipis. Analisis komposisi senyawa volatil dilakukan menggunakan instrumen GC-MS. Uji kadar total fenolik dilakukan dengan metode Follin-Ciocalteu dan uji aktivitas antioksidan dilakukan dengan metode DPPH. Hasil karakterisasi perasan jeruk nipis menunjukkan nilai pH diperoleh sebesar 5 dan kadar total asam sebesar 0,126 ± 0,004 M. Perasan jeruk nipis konsentrasi 50 % mampu melarutkan kitosan dengan sempurna. Hasil identifikasi komposisi senyawa volatil jeruk nipis menunujukkan terdapat 8 komponen senyawa kelompok terpenoid yaitu senyawa golongan monoterpen dan seskuiterpen serta senyawa monocyclic six-membered N-Containing ring compounds. Kandungan total fenolik jeruk nipis sebesar 102,22 ± 1,55 mg GAE/mL. Jeruk nipis memiliki sifat antioksidan yang baik dengan nilai IC₅₀ sebesar 1,60 %. Nilai inhibisi jeruk nipis pada konsentrasi 1,74; 1,98; 2,22; dan 2,47 % didapatkan sebesar 44,44; 47,33; 50,22; dan 53,11%. Sedangkan saat dikombinasikan dengan kitosan pada konsentrasi 25; 50; 75; dan 100 ppm, nilai inhibisinya menjadi 53,79; 59,51; 64,04; dan 74,17%. Kenaikan nilai inhibisi yang cukup meningkat menunjukkan adanya sinergi bahwa kombinasi kitosan-jeruk nipis mampu memberikan aktivitas antioksidan.