Penelitian bertujuan untuk mendeskripsikan kategorisasi toponimi dan makna penamaan objek wisata lahan basah di Kabupaten Tabalong. Toponimi berperan dalam kepariwisataan untuk mengetahui asal-usul nama objek wisata. Sejarah dan filosofi yang termuat dalam makna nama objek wisata dapat menjadi promosi wisata yang baik untuk dikembangkan.

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan teknik observasi dan wawancara. Data yang diperoleh disajikan dengan deskripsi asal-usul penamaan dari sembilan belas objek wisata lahan basah. Sumber data didapatkan melalui tuturan narasumber yang telah memenuhi kriteria sebagai informan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kategorisasi penamaan 14 objek wisata termasuk dalam aspek perwujudan (fisik), 1 objek wisata termasuk dalam aspek sosial (kemasyarakatan), dan 4 objek wisata termasuk dalam aspek kebudayaan (kultural). Ketiga aspek tersebut memiliki andil besar dalam memengaruhi sebuah nama, serta mempunyai keterkaitan satu sama lain. Makna kultural pada penamaan objek wisata lahan basah di Kabupaten Tabalong dapat diketahui melalui semantik kultural yang dapat direlevansikan dengan makna leksikal.