Arfawi. 2023. Manajemen Pengembangan Keterampilan Vokasional (Vocational Skills Development Management) Pendidikan Khusus (Studi Multi Situs Pada SLB-C Negeri Pembina dan SLB Negeri Kota Banjarbaru). Tesis. Program Magister Administrasi Pendidikan Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin. Pembimbing I: Prof. Dr. Hj. Aslamiah, M.Pd., Ph.D, Pembimbing II: Dr. H. A. Muhyani Rizalie, M. Si.

Kata Kunci: Manajemen Pengembangan, Keterampilan Vokasional, Pendidikan Khusus

Manajemen pengembangan keterampilan vokasional sangat penting dilakukan karena tidak semua peserta didik dapat melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. Realita ini menuntut sekolah untuk menciptakan program tambahan yang dapat menjamin lulusannya bisa menjalani kehidupan dengan baik di masa mendatang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan perencanaan pengembangan keterampilan vokasional, pengorganisasian pengembangan keterampilan vokasional, pelaksanaan pengembangan keterampilan vokasional dan pengendalian pengembangan keterampilan vokasional. Penelitian ini dilaksankan di SLB-C Negeri Pembina Banjarbaru dan SLB Negeri Kota Banjarbaru.

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif dengan rancangan studi multi situs dan teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi dan dokumentasi. Sampel dalam penelitian ini menggunakan purposive sampling. Sumber data penelitian ini diantaranya adalah Kepala sekolah, guru, dan tenaga kependidikan. Analisis data menggunakan analisis deskriptif dimulai dengan kondensasi data, penyajian data, serta penarikan dan verifikasi kesimpulan. Sementara teknik pemeriksaan keabsahan datanya dilakukan melalui ketekunan pengamatan dan triangulasi.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa manajemen pengembangan keterampilan vokasional diterapkan dengan memenuhi tahapan-tahapan fungsi manajemen yang terdiri dari (1) perencanaan meliputi analisis kebutuhan masyarakat, perumusan visi dan misi sekolah, perencanaan sumber belajar yang tepat, perencanaan peningkatan kualitas dan professional guru, perencanaan pendanaan, perencanaan bidang sarana dan prasarana dan bentuk perencanaan pelayanan khusus; (2) pengorganisasian meliputi penetapan struktur organisasi, placement guru dan peserta didik, penentuan kedudukan pendidikan keterampilan, pengalokasian sarana dan prasarana;(3) pelaksanaan pendidikan keterampilan dilakukan melalui strategi pembelajaran, Peran Guru dan kemitraan dengan DUDI; (4) pengendalian dilakukan dengan cara mengadakan pengawasan, penilaian hasil belajar dan mutu pendidikan (akademis dan nonakademis).