ABSTRAK

Bustan Qoidah.2024. Peran Guru PPKn Dalam Mencegah dan Mengatasi Perilaku Bullying Siswa Di SMA Negeri 12 Banjarmasin, Alalak Utara, Kecamatan Banjarmasin Utara. 2024. Skripsi. Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) FKIP Universitas Lambung Mangkurat. Pembimbing Dr. Zainul Akhyar, M.H.

Kata Kunci: peran guru, PPKn, bullying

Masalah pokok dalam penelitian ini adalah adanya perilaku bullyling yang terjadi di SMA Negeri 12 Banjarmasin. Perilaku bullying ini terjadi karena rendahnya rasa saling menghormati satu sama lain. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui upaya yang dilakukan Guru PPKn dalam mencegah dan mengatasi perilaku bullying siswa di SMA Negeri 12 Banjarmasin. Metode yang digunakan penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data dilakukan dengan tahap reduction (Pemilihan data), data display (Penyajian data), dan verification (Penarikan kesimpulan).

Hasil penelitian yang didapatkan di SMA Negeri 12 Banjarmasin : (1) Upaya yang dilakukan Guru PPKn dalam mencegah perilaku bullyling siswa di sekolah adalah memberikan nasihat-nasihat kepada para siswa selama pembelajaran di kelas terkait perilaku bullying, disampaikan ketika menjadi Pembina upacara, dan melalui proyek pembelajaran. (2) Upaya Guru PPKn dalam mengatasi perilaku bullying yang sudah terjadi adalah mendengarkan bentuk permasalahan yang terjadi, memberikan solusi, mengingatkan kembali kepada para siswa agar bisa menaati semua peraturan yang berlaku. Adapun beberapa fasilitas yang sudah disediakan pihak sekolah sebagai bentuk tempat pengaduann berbagai masalah yang dihadapi para siswa adalah ruang BK, pesan online via whatsapp, kotak pengaduan dan google form.

Berdasarkan hasil penelitian ini, disarankan agar para guru, kepala sekolah dan dinas pendidikan lebih memperhatikan perilaku bullying yang terjadi pada siswa di sekolah. Sekolah harus memberikan sanksi agar adanya efek jera kepada pelaku. Siswa-siswi harus memiliki sikap saling menghormati kepada orang lain.