Terjadinya perubahan kurikulum dan kurangnya ketersediaan modul yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik dengan konteks yang ada pada lingkungan sekitar menyebabkan guru sulit untuk mengimplementasikan pembelajaran di kelas. Oleh karena itu, diperlukan modul yang dapat membantu proses pengimplementasian pembelajaran di kelas yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik dengan konteks kearifan lokal. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan modul ajar berdiferensiasi pada materi bilangan rasional dengan konteks kue tradisional khas Banjar untuk siswa kelas VII SMP/MTs. Metode penelitian yang digunakan adalah pengembangan yaitu Research and Development (R&D) dengan model pengembangan 4D. Subjek uji coba penelitian adalah 32 peserta didik kelas VII-E SMP Negeri 15 Banjarmasin. Teknik pengumpulan data menggunakan instrumen validasi ahli yang dilakukan oleh 3 validator, angket respon guru dan peserta didik, serta tes evaluasi. Berdasarkan lembar validasi yang diisi validator, dapat disimpulkan modul ajar valid karena diperoleh skor rata-rata yaitu 3,25. Berdasarkan angket yang diisi guru dan peserta didik, dapat disimpulkan modul ajar praktis karena setiap komponen pada modul ajar dapat terlaksana dengan baik dan persentase yang diperoleh dari angket guru yaitu sebesar 78,13% serta persentase yang diperoleh dari angket peserta didik sebesar 87,02%. Berdasarkan uji coba, modul ajar dapat dikatakan efektif karena berdasarkan hasil 4 kali evaluasi terhadap pembelajaran, persentase hasil belajar peserta didik dengan minimal nilai 75 selalu lebih dari 80% yaitu 83,34%, 90,31%, 93,75%, dan 93,75%. Berdasarkan hal yang telah diuraikan, maka kriteria kevalidan, kepraktisan, dan keefektifan modul ajar berdiferensiasi materi bilangan rasional konteks kue tradisional khas Banjar untuk siswa kelas VII SMP/MTs dapat dikatakan tercapai sehingga layak digunakan untuk implementasi pembelajaran di kelas.