Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan memiliki peranan penting dalam menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas. Melalui visi misinya untuk menciptakan pelajar Pancasila dengan segala tugas dan kewenangan yang dimiliki, Kemendikbud memiliki harapan agar peserta didik memili enam karakter yang salah satunya adalah bernalar kritis. Melihat hal itu, untuk melatih bernalar kritis siswa, seorang guru perlu merancang perangkat pembelajaran. Salah satu perangkat pembelajaran yang digunakan dalam pelaksanaan Kurikulum Merdeka adalah modul ajar. Modul ajar dengan konteks Pasar Terapung diharapkan dapat menjadi sarana untuk mengenalkan budaya, meningkatkan pemahaman siswa akan materi, sekaligus melatih bernalar kritis siswa. Tujuan dari penelitian ini adalah menghasilkan modul ajar dengan konteks Pasar Terapung yang valid, praktis, dan efektif. Jenis penelitian yang digunakan adalah Research and Development (R&D) dengan model Plomp. Teknik pengumpulan data menggunakan lembar validasi, angket respons siswa, lembar observasi bernalar kritis, dan tes evaluasi. Kevalidan modul ajar dinilai berdasarkan hasil validasi oleh dua orang validator. Kepraktisan modul ajar diperoleh dari angket respons siswa. Keefektifan modul ajar diperoleh dari tes evaluasi dan lembar observasi bernalar kritis. Hasil validasi modul ajar menunjukkan nilai 3,5 dan berada pada kriteria valid. Analisis hasil angket respons siswa menunjukkan persentase sebesar 79,47% dan berada pada kriteria praktis. Analisis hasil tes evaluasi siswa menunjukkan persentase ketuntasan belajar sebesar 79% dan berada pada kriteria efektif. Analisis hasil lembar observasi bernalar kritis menunjukkan nilai 78,75 dan berada pada kategori sudah berkembang. Dengan demikian, modul ajar membulatkan angka konteks Pasar Terapung melatih Profil Pelajar Pancasila dimensi bernalar kritis ini valid, praktis, dan efektif sehingga layak digunakan dalam pembelajaran matematika.