Perencanaan profil desa yang akurat perlu dilakukan dengan pemetaan berdasarkan karakteristiknya. Pengelompokan/clustering desa berdasarkan  karakteristik fasilitas dan potensi desa atau  karakteristiknya berdasarkan indikator Indeks Desa Membangun dapat membantu penentuan prioritas dalam pembangunan desa. Dalam penelitian ini digunakan data campuran, dengan pengelompokan data numerik menggunakan algoritma Hierarchical Agglomerative Nesting (AGNES) dan data kategorik dengan Quick Robust Clustering Using Links (QROCK). Cluster yang dihasilkan kemudian digabungkan menggunakan algoritma Ensemble QROCK (algCEBMDC). Data bersumber dari Pendataan Potensi Desa (PODES) tahun 2021 oleh Badan Pusat Statistik di 277 desa yang ada di Kabupaten Banjar, meliputi 18 variabel numerik dan 29 variabel kategorik. Hasil Penelitian didapatkan cluster optimal berdasarkan rasio standar deviasi within-grup (SW) terhadap standar deviasi  between-grup (SB) menghasilkan rasio 4,82.10^-9 dengan ambang batas 0,4 hingga 0,9 menghasilkan 6 cluster. Hasil cluster terbaik yaitu cluster 4 (4 desa) dan cluster 3 (14 desa),  kemudian cluster 2 (desa) dan cluster 1 (186 desa), dan cluster yang perlu prioritas pembangunan yaitu cluser 5 (2 desa) dan cluster 6 (1 desa) yang merupakan outlier berdasarkan hasil pengolahan.

Kata Kunci: Pengelompokan desa, Ensemble QROCK, Algoritma AGNES, Quick Robust Clustering Using Links (QROCK), AlgCEBMDC