Pertandingan sepak bola antara Arema FC dan Persebaya Surabaya di Kajuruhan pada 1 Oktober 2023 berujung ricuh. Puncaknya adalah ketika petugas keamanan melakukan pelemparan gas air mata yang justru memperburuk keadaan dengan situasi yang semakin sulit di kontrol. Atas kejadian tersebut Terdakwa yang berwenang dengan jabatan yang ia miliki justru melakukan pengabaian dengan tidak melakukan tindakan atau perintah apapun kepada bawahannya. Oleh karena itu, penelitian ini mengkaji dan menganalisis atas penerapan pertimbangan Hakim dan penerapan kepastian serta keadilan hukum terhadap Putusan Pengadilan Negeri Surabaya Nomor: 12/Pid.B/2023/PN Sby. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian hukum normatif. Tipe penelitian ini adalah studi kasus hukum terhadap putusan pengadilan. Penelitian ini bersifat preskriptif. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan perundang-undangan, pendekatan konsep, dan pendekatan kasus. Jenis dan sumber bahan hukum yang digunakan dalam penelitian ini ialah bahan hukum primer, sekunder, dan tersier. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa Hakim dalam memberikan putusan Pengadilan Negeri Surabaya Nomor: 12/Pid.B/2023/PN Sby dengan dakwaan pasal 359 KUHP, dakwaan kedua pasal 360 ayat (1), dan dakwaan ketiga pasal 360 ayat (2) KUHP telah keliru, karena pada bagian pertimbangan hakim pada unsur delik kelalaian tidak terbukti, menurut Hakim tidak ada unsur kausalitas antara Terdakwa dan Hasdarmawan yang mengakibatkan Hakim memberikan vonis bebas. Menurut penulis berdasarkan fakta hukum yang ada, perbuatan Terdakwa dapat dipertanggungjawabkan karena telah berbuat lain dari yang seharusnya ia lakukan. 

Kata Kunci: Penegakan Hukum; Kelalaian; Pertandingan Sepak bola.