Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan peran Paguyuban Reog Singo Budoyo dalam pelestarian seni Reog Ponorogo di Banjarbaru, Kalimantan Selatan, serta faktor pendukung dan penghambat yang dihadapi oleh paguyuban tersebut. Metode kualitatif digunakan dalam penelitian ini, dengan fokus lokasi di Kelurahan Sukamara dan beberapa Paguyuban Reog di Kota Banjarbaru, selama periode November hingga Desember 2023. Data primer diperoleh melalui wawancara langsung dengan sesepuh, ketua Paguyuban, pelaku seni, dan masyarakat penikmat seni. Hasil analisis menunjukkan bahwa jaringan sosial, norma kepercayaan, kerja sama, keuntungan bersama, dan partisipasi sosial menjadi pilar utama dalam kelangsungan seni tradisional Reog Ponorogo. Paguyuban ini berhasil membangun jaringan melibatkan pelaku seni, budayawan, dan masyarakat, menciptakan fondasi kuat untuk pelestarian seni Reog. Faktor pendukung, seperti dukungan masyarakat, kesadaran individu, dan pembiayaan dari pemerintah desa, menjadi penopang keberlanjutan seni tersebut. Di sisi lain, faktor penghambat melibatkan kesulitan mencari regenerasi serius, tantangan regenerasi di perantauan, dan kendala waktu akibat kesibukan pekerjaan anggota Reog. Meskipun demikian, paguyuban ini terus berusaha mengatasi hambatan tersebut guna memastikan keberlanjutan seni Reog Ponorogo di Banjarbaru.