DIGITAL LIBRARY



JUDUL:FATALISTIK ANAK LULUSAN SEKOLAH DASAR UNTUK TIDAK MELANJUTKAN KE SEKOLAH MENENGAH PERTAMA DI DESA REMO KECAMATAN PARAMASAN
PENGARANG:SUKMA AYU KHARISMAWATI
PENERBIT:UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
TANGGAL:2024-04-04


ABSTRAK

 

Sukma Ayu Kharismawati, 2024. Fatalistik Anak Lulusan Sekolah Dasar untuk Tidak Melanjutkan ke Sekolah Menengah Pertama di Desa Remo Kecamatan Paramasan. Tesis, Program Studi Magister Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Program Pascasarjana Universitas Lambung Mangkurat. Pembimbing (I) Prof. Dr. Herry Porda Nugroho Putro, M.Pd., Pembimbing (II) Dr. Mohamad Zaenal Arifin Anis, M.Hum.

Kata Kunci:  Fatalistik, Anak Lulusan Sekolah Dasar, Tidak Melanjutkan ke  

          Sekolah Menengah Pertama

 

Secara ideal anak lulusan sekolah dasar melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi. Namun, masih terdapat anak yang tidak melanjutkan pendidikan ke sekolah menengah pertama di Desa Remo sehingga kondisi anak tersebut dapat dikatakan memiliki sikap fatalistik. Tujuan penelitian ini mendeskripsikan dan menganalisis: (1) kondisi geografis, (2) sosial ekonomi keluarga, dan (3) kebiasaan lingkungan pergaulan.

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Sumber data dipilih secara purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis hasil penelitian menggunakan langkah-langkah reduksi data, penyajian data, dan simpulan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) kondisi geografis dengan akses pendidikan yang tidak merata dan kesulitan menjangkau akses jalan menyebabkan anak lulusan sekolah dasar memilih tidak melanjutkan ke sekolah menengah pertama, (2) sosial ekonomi keluarga dengan rendahnya pendidikan orang tua, pekerjaan hanya sebagai petani, dan kurangnya penghasilan orang tua, (3) kebiasaan lingkungan pergaulan dengan tingkat pendidikan teman sebaya yang relatif rendah dan aktivitas pergaulan yang kurang baik.

 

Simpulan hasil penelitian: (1) kondisi geografis dianggap berbahaya dapat menyebabkan anak lulusan sekolah dasar mengambil sikap fatalistik sebagai mekanisme pertahanan terhadap ancaman yang dirasakan, (2) keadaan sosial ekonomi keluarga yang rendah meliputi tingkat pendidikan, pekerjaan, dan penghasilan, serta (3) interaksi dan pergaulan anak lulusan sekolah dasar memengaruhi dalam bersikap. Saran hasil penelitian: (1) melaksanakan program pemberdayaan anak lulusan sekolah dasar mengatasi keterbatasan geografis dalam mengakses pendidikan, (2) mendorong orang tua dari latar belakang sosial ekonomi rendah untuk lebih terlibat dalam pendidikan program paket B dan paket C, dan (3) anak lulusan sekolah dasar perlu dilakukan perbaikan lingkungan pergaulan, pendidikan karakter yang baik, dan pengembangan sikap kreatif.

Berkas PDF
NODOWNLOAD LINK
1FILE 1



File secara keseluruhan dapat di unduh DISINI