Bersamaan dengan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi maka semakin banyak sektor kehidupan yang dipengaruhi oleh teknologi. Bidang pelayanan publik tidak terlepas darinya. Pemerintah mulai berinovasi terkait pelayanan publik mengikuti perkembangan zaman. Dalam hal ini, salah satunya adalah inovasi Identitas Kependudukan Digital (IKD) atau KTP Digital yang diharapkan mampu memberikan kemudahan akses kepada masyarakat untuk mendapatkan layanan administrasi kependudukan. IKD diciptakan karena banyaknya kendala dalam pelayanan pembuatan KTP-el, salah satunya yaitu tidak tersedianya blangko. Maka dari itu setiap daerah mulai berupaya untuk mengenalkan IKD kepada masyarakatnya, salah satunya Kota Banjarmasin. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mencari tahu bagaimana inovasi IKD di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Banjarmasin serta mencari tahu apa saja faktor penghambat dalam pelaksanaannya. Penelitian ini menggunakan metodologi penelitian kualitatif deskriptif, dengan menggunakan prosedur pengumpulan data seperti observasi atau pengamatan, wawancara, dan dokumentasi. Berdasarkan hasil penelitian, penerapan inovasi IKD di Disdukcapil Kota Banjarmasin berjalan dengan cukup baik dilihat dari kelima indikator yaitu keuntungan relatif, kesesuaian, kerumitan, kemungkinan dicoba, dan dapat diamati. Meskipun begitu masih terdapat beberapa faktor penghambat diantaranya yaitu minimnya masyarakat yang mengetahui tentang IKD, adanya pengaruh beberapa faktor yang menyebabkan masyarakat tidak memiliki ataupun tidak bisa menggunakan gawai pintar, dan terganggunya jaringan serta sistem.