Penelitian ini dilakukan untuk memahami dengan lebih mendalam mengenai dinamika hubungan hukum yang terjadi dalam layanan GoSend serta menegaskan siapa yang bertanggung jawab atas kehilangan barang dalam konteks layanan tersebut. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian hukum normatif, yang mengandalkan analisis terhadap berbagai bahan pustaka atau data sekunder yang relevan, dengan penekanan pada norma-norma hukum yang berasal dari berbagai sumber primer, sekunder, dan tersier. Pendekatan yang menjadi fokus utama dalam penelitian ini adalah pendekatan peraturan perundang-undangan (statutory approach), di mana semua peraturan yang relevan dieksplorasi secara cermat guna memberikan jawaban yang komprehensif terhadap beragam isu hukum yang muncul.

Temuan dari penelitian ini mengindikasikan bahwa: Pertama, terdapat dinamika hubungan hukum yang kompleks di dalam layanan GoSend, yang meliputi kemitraan antara Gojek dengan driver, antara driver dengan konsumen yang diatur dalam bentuk perjanjian pengangkutan, serta antara Gojek dengan konsumen melalui perjanjian penggunaan aplikasi. Kedua, dalam konteks tanggung jawab atas kehilangan atau kerugian barang yang diangkut, bertanggung jawab utamanya adalah driver. Konsumen memiliki kewajiban untuk secara jelas dan tegas melepaskan PT. GoTo Gojek Tokopedia dari segala kewajiban dan tuntutan yang mungkin timbul dari aksi atau kelalaian driver. Meskipun Gojek memiliki klausula pengecualian tanggung jawab yang mengatur batasan ganti rugi, hal ini tidak mengubah status driver sebagai mitra perusahaan dalam hal tanggung jawab. Konsumen tetap memiliki hak untuk menuntut perusahaan atas kerugian yang melampaui batas ganti rugi yang ditetapkan, terutama jika kerugian tersebut disebabkan oleh kelalaian driver atau kekurangan dalam pelayanan.