Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana Peran Guru Bimbingan dan Konseling Meningkatkan Motivasi Belajar peserta didik atau Siswa, khususnya melihat siswa yang kondisi ekonominya dibawah . Fenomena yang terjadi adalah dimana peran Guru BK sebagai konselor yang meningkatkan motivasi belajar siswa bahkan pada siswa yang bisa dikatakan kurang mampu. Dengan adanya peran Guru BK dalam membina dan membantu meningkatkan motivasi belajar, diharapkan dengan kondisi yang demikian para siswa tetap mempunyai motivasi belajar yang tinggi.

Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Instrumen pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara dan observasi. Wawancara dilakukan terhadap 6 orang responden yaitu 4 orang siswa dan 2 orang siswa, serta 4 orang guru BK dan wali kelas.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran Guru BK tidak hanya sebatas pada bimbingan klasikal atau komprehensif atau pemberian layanan informasi dan tindakan persuasif saja, namun berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa Guru BK juga melakukan hal yang sama. Kunjungan rumah, Bimbingan Individu dan Konseling Individu terkait permasalahan yang ada khususnya motivasi belajar tidak hanya itu saja, guru BK juga melakukan kerjasama atau kerjasama dengan berbagai pihak terkait dari seluruh unsur di sekolah hingga orang tua siswa yang bersangkutan, sehingga dari 6 hal tersebut responden yaitu para pelajar dan mahasiswa walaupun dalam keadaan terbatas atau dikatakan kurang mampu tetap semangat dan motivasinya tetap tinggi, kondisi kurang mampu secara ekonomi tidak mempengaruhi mereka, hal ini disebabkan juga oleh peran aktif dan konsisten guru BK dalam meningkatkan motivasi belajarnya meskipun dalam kondisi ekonomi rendah atau lemah.