Indonesia merupakan negara yang memiliki banyak jenis tumbuhan yang mengandung metabolit sekunder. Salah satunya adalah tumbuhan ramania (Bouea macrophylla  Griff). Berdasarkan penelitian ramania mengandung metabolit sekunder yang salah satunya adalah flavonoid. Metabolit sekunder pada tumbuhan mengindikasikan bahwa tumbuhan tersebut berpotensi sebagai antioksidan yang dapat melawan radikal bebas di dalam tubuh. Kadar flavonoid dan antioksidan dapat dipengaruhi oleh usia daun sehingga penelitian ini bertujuan untuk mengukur kadar flavonoid dan antioksidan daun muda dan tua ramania serta menguji apakah ada pernedaan yang signifikan pada kedua ekstrak sampel tersebut. Pengujian flavonoid dilakukan dengan metode kolorimetri yaitu dengan mencampurkan ekstrak sampel yang telah dilarutkan dengan AlCl₃ dan kemudian diuji menggunakan Spektrofotometer UV-Vis. Uji antioksidan dilakukan dengan menggunakan metode DPPH yaitu ekstrak sampel dicampurkan dengan serbuk DPPH yang telah dilarutkan dan diukur absorbansinya menggunakan Spektrofotometer UV-Vis. Hasil dari penelitian yang telah dilakukan didapatkan kadar flavonoid daun muda 27,307mg QE/gdan daun tua 21,358mg QE/g. Hasil Uji antioksidan daun muda 9,266 ppm memiliki antioksidan yang kuat daun daun tua 17,482 ppm yang juga memiliki antioksidan kuat. Berdasarkan uji statistic yaitu uji t didapatkan hasil bahwa kedua ekstrak sampel tersebut memiliki kadar flavonoid dan antioksidan yang berbeda secara signifikan.