ABSTRAK

PENGARUH VARIASI KONSENTRASI GLISERIN SEBAGAI HUMEKTAN TERHADAP KARAKTERISTIK FISIK SEDIAAN MIKROEMULSI MINYAK TAMANU (Calophyllum inophyllum) (Oleh Novelia Ramadhani Rahman; Pembimbing; Mia Fitriana, Prima Happy Ratnapuri; 2024; 53 Halaman).

Minyak tamanu (Calophyllum inophyllum) berasal dari ekstraksi biji buah C. inophyllum yang berkhasiat dalam penyembuhan luka. Minyak ini diformulasikan menjadi mikroemulsi agar dapat meningkatkan bioavailabilitas obat menembus melewati epidermis dengan rentang ukuran partikel yaitu 0,5-10 µm. Tujuan penelitian ini untuk menentukan pengaruh variasi konsentrasi gliserin terhadap karakteristik fisik sediaan mikroemulsi minyak tamanu. Metode yang digunakan dalam pembuatan mikroemulsi yaitu emulsifikasi spontan dengan variasi konsentrasi gliserin 10%; 15%; dan 20%. Sediaan mikroemulsi selanjutnya dilakukan evaluasi fisik meliputi uji organoleptis, homogenitas, pH, berat jenis, persen transmitan, viskositas, tipe mikroemulsi, dan ukuran diameter globul. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah ketiga formula sediaan mikroemulsi memiliki karakterisitik organoleptis berwarna kehijauan, bau khas mawar, tampilan yang jernih, transparan, dan tidak terdapat butiran partikel kasar serta membentuk mikroemulsi tipe M/A. Peningkatan konsentrasi gliserin tidak memengaruhi pH, persen transmitan, dan ukuran diameter globul secara signifikan, namun memengaruhi berat jenis dan viskositas secara signifikan. Kesimpulan penelitian ini yaitu variasi konsentrasi gliserin berpengaruh terhadap karakteristik fisik sediaan yaitu berat jenis dan viskositas namun tidak memengaruhi uji organoleptis, homogenitas, pH, persen transmitan, tipe mikroemulsi, dan ukuran diameter globul.

Kata Kunci: Emulsifikasi Spontan, Gliserin, Mikroemulsi, Tamanu.