Latar belakang: Metode pembersihan gigi tiruan yang paling sering digunakan adalah penyikatan dengan penambahan pasta gigi. Pasta gigi mempunyai risiko menurunkan kekerasan resin akrilik sehingga penggunaannya tidak disarankan. Nilai kekerasan sangat penting bagi gigi tiruan agar tidak mudah tergores dan menjadi kasar, karena permukaan yang kasar rentan menjadi tempat berkembanngnya bakteri dan jamur. Pasta ekstrak jahe putih kecil mengandung senyawa fenolik yang dapat mendenaturasi protein jamur Candida albicans dan beberapa bakteri lainnya sehingga dapat dikembangkan sebagai bahan pembersih gigi tiruan dengan metode penyikatan. Tujuan: Mengetahui pengaruh penyikatan pasta ekstrak jahe putih kecil terhadap nilai kekerasan lempeng resin akrilik. Metode: Jenis penelitian true experimental dengan pre-test and post-test with control group design. Penelitian ini menggunakan 12 sampel berukuran 65 x 10 x 2,5 mm, yang nantinya akan disikat menggunakan sikat gigi elektrik spesifikasi ISO/DTS 14569-2 dengan tambahan pasta ekstrak jahe putih kecil (P), pasta plasebo (K+), dan akuades (K-). Hasil: Hasil uji T berpasangan menunjukkan terdapat perbedaan nilai kekerasan sebelum dan sesudah penyikatan pada seluruh kelompok dengan nilai p 0,007 (P), 0,014 (K+), 0,004 (K-). Hasil uji One Way ANOVA dengan post hoc Bonferroni menunjukkan adanya perbedaan antara kelompok pasta plasebo dan akuades (p 0,025<0,05), sedangkan kelompok pasta ekstrak jahe putih kecil tidak memiliki perbedaan jika dibandingkan dengan kelompok pasta plasebo (p 0,167>0,05) maupun dengan akuades (p 0,825>0,05). Kesimpulan: tidak terdapat pengaruh penyikatan pasta ekstrak jahe putih kecil terhadap nilai kekerasan lempeng resin akrilik.