Siring Laut Kotabaru sebagai lahan basah menyediakan jasa ekosistem terutama sebagai tempat wisata yang sering dikunjungi. Keberadaan lahan basah ini dihadapkan pada ancaman aktivitas manusia. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi jasa ekosistem lahan basah dan mengetahui kualitas air di Siring Laut Kotabaru. kemudian dilakukan observasi terhadap cara pandang dan perilaku generasi Z terhadap jasa ekosistem lahan basah. Identifikasi jasa ekosistem dilakukan dengan metode kuesioner, dengan responden generasi Z berusia 15-30 tahun berjumlah 30 orang. Pengambilan sampel untuk analisis kualitas air dilakukan di 3 lokasi yaitu daerah padat penduduk, pusat wisata dan daerah jarang penduduknya. Parameter pengujian kualitas air adalah suhu, pH, BOD, COD dan DO. Hasil penelitian menunjukan bahwa berdasarkan hasil survei terdapat 4 jasa ekosistem perairan disepanjang Siring Laut Kotabaru yaitu jasa penyediaan, jasa kebudayaan, jasa pendukung dan jasa pengaturan. Pilihan terbanyak adalah jasa budaya (40%), jasa penyediaan (26%), jasa regulasi (22%) dan jasa pendukung (11%). Hasil pengukuran kualitas air di Siring Laut Kotabaru menunjukan nilai pH (7,49-8,02), suhu (29,2°-31,4°C), BOD (3,6-7,0 mg/L), dan COD (61,8-216,2 mg/L), dan DO (4,4-6,4 mg/L). Hasil tersebut menunjukan kadar BOD pada 3 lokasi pengambilan sampel masih dibawah ambang batas standar. Dengan demikian, kondisi perairan di bantaran Siring Laut Kotabaru sebagian besar memenuhi Baku Mutu Air Laut yang ditetapkan. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai cara pandang Generasi Z dalam mengantisipasi dampak buruk terhadap lingkungan lahan basah Siring Laut Kotabaru.

Kata kunci: Jasa ekosistem, lahan basah, kualitas air, generasi z