ABSTRAK

Putri Nur Hasanah. 2023. Penerapan Model Problem based learning dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Kelas X SMA Negeri 4 Banjarmasin 2023. Skripsi Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) FKIP Universitas Lambung Mangkurat. Pembimbing Muhammad Elmy, M.Pd

Kata Kunci : Model Problem based learning , Berpikir Kritis Keberhasilan dalam pembelajaran

Pendidikan Pancasila salah satunya adalah terletak pada penggunaan metode atau model pembelajaran. Untuk itu diperlukan pembelajaran yang efektif. Problem based learning adalah salah satu model pembelajaran yang memusatkan siswa untuk aktif dan berpikir kritis dalam memecahkan suatu masalah. Tujuan dari Penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat berpikir kritis siswa melalui Model Problem based learning pada mata Pelajaran Pendidikan Pancasila di SMA Negeri 4 Banjarmasin. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif dengan teknik pengumpulan data melalui teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data dilakukan dengan tahap pemilihan data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: pertama penerapan model Problem based learning dalam meningkatkan kemampuan berpikir kritis dilaksanakan dalam tiga tahap yaitu perencanaan Problem based learning meningkatkan kemampuan berpikir kritis, proses pembelajaran Problem based learning meningkatkan kemampuan berpikir kritis, dan penilaian Problem based learning meningkatkan kemampuan berpikir kritis. Dalam kegiatan perencanaan guru menyajikan silabus, modul dan lembar kerja siswa untuk menunjang pelaksanaan kegiatan belajar mengajar yang dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis.

Kesimpulan dari hasil penelitian ini, dapat di sarankan agar pihak sekolah dan guru hendaknya mampu memilih dan menggunakan media yang tepat dalam pembelajaran agar dapat meningkatkan minat belajar peserta didik dengan kreatifitas yang baru. Pihak sekolah juga perlu memperhatikan dalam pembelajaran lebih di kondusifkan, dan perlu adanya ketegasan dari guru apabila siswa ramai dan tidak mendengarkan temannya yang sedang presentasi. Seperti dengan memberikan teguran atau nilai minus pada siswa yang tidak mendengarkan. Kemudia memberikan reward kepada siswa yang telah bertanya dan menyajikan presntasi yang menarik.