ABSTRAK

Rival Azmi. 2024. Peran Guru Penggerak dalam Implementasi Kurikulum Merdeka di Sekolah Luar Biasa Negeri 3 Banjarmasin. Skripsi. Program S1 Pendidikan Khusus, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin. Tahun Akademik 2023/2024. Pembimbing I Siti Jaleha. Pembimbing II Septi Aryanti.

Kata Kunci : Guru Penggerak, Kurikulum Merdeka, Sekolah Luar Biasa

Penelitian ini dilatar belakangi oleh kebijakan pemerintah dalam meningkatkan kualitas pendidik melalui program guru penggerak yang terintegrasi langsung dengan kurikulum merdeka yang menjadi kurikulum lanjutan dalam sistem pendidikan indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan peran guru penggerak dalam implementasi kurikulum merdeka di Sekolah Luar Biasa Negeri 3 Banjarmasin.

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Sumber data berjumlah 5 orang, 1 orang guru penggerak, kepala sekolah, koordinator SDLB, koordinator SMPLB dan koordinator SMALB. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data dengan melakukan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Triangulasi sumber dari hasil wawancara dan dokumentasi menjadi teknik keabsahan data pada penelitian ini.

Hasil penelitian ini menunjukan 1) guru penggerak memiliki daya juang tinggi dengan dedikasi yang ditunjukan, berkemampuan dalam memimpin, komunikasi yang jelas dan mudah dipahami, kreatifitas tinggi, berperilaku dewasa dan sesuai dengan kode etik, serta memiliki kemauan untuk terus belajar. 2) Guru penggerak dalam implementasi kurikulum merdeka memiliki peranan sebagai agen perubahan dengan aktif memberikan informasi terkait kurikulum merdeka, melaksanakan pendidikan yang berpusat pada peserta didik dengan melakukan inovasi pembelajaran dan menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan, serta meningkatkan jiwa kepemimpinan peserta didik melalui materi dan pelatihan yang diberikan. 3) Dalam menggerakkan rekan sejawat, guru penggerak berperan mengelola kegiatan yang bertujuan menciptakan ruang diskusi dan kolaborasi, menjadi contoh pendidik yang ideal bagi rekan guru lain dan memberikan pelatihan terkait kurikulum merdeka dalam lingkup komunitas praktisi internal.