ABSTRAK

Anggun Wilanda. 1610127320018. 2023. Penerimaan Sosial Siswa Reguler Terhadap Siswa Autis di Sekolah Inklusi SDN  4 Syamsudin Noor. Skripsi. Program Studi Pendidikan Khusus, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Lambung Mangkurat. Pembimbing 1 Eviani Damastuti Pembimbing II Machmud Fauzi.

Kata Kunci: Penerimaan Sosial, Siswa Autis, Sekolah Inklusi

Penelitian ini dilatar belakangi dari penerimaan sosial siswa reguler terhadap siswa autis di sekolah inklusi SDN 4 Syamsudin Noor. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana penerimaan sosial siswa reguler terhadap siswa autis di sekolah inklusi SDN 4 Syamsudin Noor, Banjarbaru.

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan berupa kuisioner. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV terdiri dari 20 siswa reguler yang berada dalam satu kelas bersama siswa autis. Teknik analisis data menggunakan frekuensi relatif, uji presentase dengan menggunakan microsoft excel.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kehadiran siswa autis didalam kelas dan keinginan siswa reguler menjadikan siswa autis sebagai teman bermain, belajar dan bekerjasama dalam kelompok memiliki jawaban “cukup setuju” ada 7 orang dengan persentase 35% yang diambil dari jawaban tertinggi, sehingga dari kedua sub indikator terlihat bahwa penerimaan sosial siswa reguler terhadap siswa autis di sekolah inklusi SDN 4 Syamsudin Noor memperoleh nilai persentase 61%. Penerimaan sosial siswa reguler terhadap siswa autis di sekolah inklusi SDN 4 Syamsudin Noor dapat dilihat dari beberapa indikator yaitu: memahami, mengetahui, menerima keberadaan ABK juga dari sikap dan perlakuan mereka terhadap ABK seperti mengajak berbicara, bermain, menganggap sebagai teman yang sama dengan teman yang lainnya, kesediaan melakukan apa yang ABK inginkan yaitu membantu ABK saat mengalami kesulitan, bekerja kelompok, mendengarkan siswa ABK berbicara, bermain bersama, banyaknya teman atau sahabat yaitu teman satu bangku, teman satu kelompok, teman bermain, menjadi sahabat, tidak menghindari siswa ABK, dan tidak mengejek ABK.