Pembelajaran sejarah di kelas XI Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) di SMA Negeri 1 Satui menghadapi tantangan yang berdampak negatif pada prestasi belajar siswa. Observasi awal menunjukkan rendahnya minat siswa terhadap pelajaran sejarah, yang tercermin dari sikap tidak kondusif seperti tidur di kelas, mengobrol, mengerjakan tugas mata pelajaran lain, dan bermain gadget. Metode pengajaran konvensional yang digunakan guru, yang lebih menekankan hafalan daripada pemahaman konsep-konsep sejarah, berkontribusi pada rendahnya minat dan prestasi belajar siswa.

Sikap sosial siswa yang negatif, seperti kurangnya kemampuan berkomunikasi, rendahnya kerjasama dalam kelompok, dan respons buruk terhadap perbedaan dan keberagaman, menghambat pencapaian hasil be lajar yang optimal. Keterlibatan orang tua dalam pendidikan anak juga beragam, dan kurangnya dukungan dari orang tua dapat mempengaruhi motivasi dan prestasi belajar siswa.

Penelitian ini bertujuan mengeksplorasi hubungan antara keterlibatan orang tua dan sikap sosial siswa dengan prestasi belajar sejarah. Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif korelasional dengan pendekatan ex post facto. Populasi penelitian terdiri dari siswa kelas XI IPS dengan sampel 52 siswa dari 4 kelas. Instrumen yang digunakan meliputi data nilai ujian tengah semester dan kuesioner untuk mengukur keterlibatan orang tua dan sikap sosial siswa.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa keterlibatan orang tua memiliki korelasi positif dan signifikan terhadap prestasi belajar sejarah (thitung = 2,828; Sig. 0,007). Sikap sosial siswa juga menunjukkan korelasi positif dan signifikan terhadap prestasi belajar sejarah (thitung = 2,614; Sig. 0,012). Secara bersama-sama, keterlibatan orang tua dan sikap sosial siswa memiliki korelasi signifikan terhadap prestasi belajar sejarah (Fhitung = 59,867; Sig. 0,000).

Kesimpulannya, terdapat hubungan signifikan antara keterlibatan orang tua dan sikap sosial siswa dengan prestasi belajar sejarah siswa kelas XI IPS di SMA Negeri 1 Satui.