Pengendalian hama kutu kebul pada tanaman cabai rawit dengan menggunakan berbagai jenis larutan insektisida nabati merupakan teknik pengendalian yang ramah lingkungan dan lebih murah serta mudah untuk dilaksanakan.  Jenis insektisida nabati yang efektif untuk mengendalikan hama kutu kebul pada tanaman cabai rawit ada bermacam-macam, diantaranya adalah yang berasal dari daun tanaman mimba, serai, sirih dan sirsak.  Konsentrasi jenis insektisidaa nabati ini  berbeda dalam kemampuannya mengendalikan hama kutu kebul.  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh berbagai konsentrasi insektisida nabati yang tersarang dalam jenis larutan daun untuk hasil dan pengendalian hama kutu kebul (Bemisia tabaci) pada tanaman cabai rawit (Capsicum frutescens).

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan Rancangan Tersarang (Nested Design), yang terdiri atas dua faktor dan kontrol terpisah dengan raancangan lingkungan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL)  berulangan tiga.  Faktor pertama adalah jenis larutan insektisida nabati, yaitu : p₁  = Pemberianlarutan daunmimba, p₂ = Pemberianlarutan daunsirsak, p₃ = Pemberianlarutan daunserai dan p₄  = Pemberianlarutan daunsirih.  Faktor kedua adalah konsentrasi insektisida nabati, yaitu : k₁ = konsentrasi 50 ml/l air,  k₂ = konsentrasi 100 ml/l air dan k₃ = konsentrasi 150 ml/l air.  Sebagai kontrol terdapat tanaman yang tidak diberi perlakuan insektisida nabati.  Jumlah rancangan perlakuan adalah (4 x 3) + 1 = 13 (tiga belas) perlakuan, jumlah satuan percobaan adalah 13 x 3 = 39 percobaan dan masing-masingterdiri atas 2 tanaman.  Penelitian ini dilaksanakan di Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan, Kabupaten Barito Selatan, Provinsi Kalimantan Tengah selama enam bulan, mulai dari bulan September 2023 sampai dengan Februari 2024.

Hasil analisis ragam dari peubah pengamatan terhadap perlakuan jenis insektisida nabati yaitu larutan daun mimba, daun sirsak, daun sereh dan daun sirih serta perlakuan kontrol yaitu tanpa pengendalian kutu kebul memberikan hasil yang berbeda nyata terhadap mortalitas kutu kebul, intensitas serangan kutu kebul dan pada produksi tanaman meliputi umur mulai berbunga, ukuran buah, bobot buah, bobot buah per tanaman, jumlah buah per tanaman dan jumlah buah total.  Perlakuan jenis insektisida nabati hanya berpengaruh nyata pada mortalitas kutu kebul pada pengamatan 33 HST, 37 HST dan 41 HST, serta pada umur mulai berbunga (60 HST).  Sementara pada variabel pengamatan lainnya, jenis insektisida nabati tidak berpengaruh nyata.  Konsentrasi insektisida nabati yang tersarang dalam jenis insektisida nabati berpengaruh nyata pada semua variabel pengamatan kecuali pada mortalitas kutu kebul pada pengamatan 41 HST dan intensitas serangan pada pengamatan 25 HST.  Sedang pada semua variabel pengamatan lainnya memberikan hasil yang berbeda nyata terhadap mortalitas kutu kebul, intensitas serangan kutu kebul dan pada produksi tanaman meliputi umur mulai berbunga, ukuran buah, bobot buah, bobot buah per tanaman, jumlah buah per tanaman dan jumlah buah total.