Teknologi yang berkembang pesat berdampak pada pendidikan di Indonesia, pendidikan diharapkan dapat meningkatkan kualitas SDM untuk memiliki kecakapan hidup abad-21. Guru sebagai pendidik perlu mengubah pendekatan tradisional dalam pembelajaran dengan berperan sebagai fasilitator   untuk   membantu   dan   mengarahkan siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model flipped classroom terhadap kemandirian belajar siswa. Metode yang digunakan adalah Systematic Literature Review, yang disesuaikan dengan kriteria inklusi menggunakan protokol PRISMA (Preferred Reporting Items for Systematic reviews and Meta-Analyses). Hasil penelitian menunjukkan bahwa flipped classroom berpengaruh positif terhadap kemandirian belajar siswa, model flipped classroom dilakukan dalam dua fase, yaitu di luar kelas dan di dalam kelas. Model pembelajaran tersebut memanfaatkan teknologi dengan peran aktif siswa untuk mendukung keefektifan proses pembelajaran. Guru menjadi fasilitator dengan mengarahkan siswa untuk mengakses materi dari video pembelajaran, website, e-learning, dan modul digital saat fase di luar kelas.  Pada fase di dalam kelas, guru dapat melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan membahas materi yang sudah diberikan sebelumnya di luar kelas sehingga sisa waktu dapat digunakan untuk melakukan diskusi, tanya jawab, demonstrasi, serta proyek pembelajaran lainnya. Siswa yang memiliki kemandirian belajar yang baik akan berusaha untuk melaksanakan tugasnya sendiri tanpa bergantung kepada guru maupun orang lain. Penggunaan model flipped classroom yang berpusat pada siswa dalam pembelajaran dapat meningkatkan kemandirian belajar siswa dibandingkan dengan model pembelajaran tradisional.