Bekantan membutuhkan ketersediaan pakan yang berlimpah agar dapat mempertahankan kelangsungan hidup. Bekantan hidup berkelompok dan ketika sumber pakan hampir habis, bekantan akan mencari sumber pakan lain yang memiliki nilai gizi yang rendah untuk dimakan. Tujuan penelitian yaitu mengidentifikasi makanan kesukaan dan menganalisis kandungan nutrisi pakan bekantan di Pusat Rehabilitasi Sahabat Bekantan Indonesia (SBI) dan Stasiun Riset Bekantan Pulau Curiak. Tahapan penelitian yaitu pengamatan preferensi pakan yang dilakukan selama 14 hari di wilayah konservasi ex situ dianalisis secara kuantitatif dengan uji palatabilitas dan 7 hari di wilayah konservasi in situ dianalisis secara deskriptif terhadap data yang diperoleh dengan pengamatan secara kualitatif dan informasi dari wawancara. Selanjutnya, pengambilan sampel pakan dilakukan dengan mengambil sampel pakan segar. Terakhir, pemeriksaan sampel pakan yaitu melakukan pengujian uji kadar air, serat kasar, protein, karbohidrat, lemak, dan kadar abu. Hasil di Pusat Rehabilitasi menunjukkan frekuensi penerimaan pakan tertinggi yaitu daun singkong, daun kangkung, dan daun kangkung air serta ketiga jenis pakan tersebut memiliki kadar air, serat kasar, dan protein yang tinggi. Hasil di Stasiun Riset Bekantan Pulau Curiak menunjukkan bagian paling banyak dikonsumsi ialah daun muda atau pucuk dan rambai merupakan pakan utama yang paling disukai, berdasarkan hasil pengujian rambai memiliki nilai serat kasar tinggi.