Salah satu bentuk penilaian yang masih dipertahankan dalam implementasi Kurikulum Merdeka adalah penilaian formatif. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses pengembangan dan menghasilkan instrumen penilaian formatif dilihat dari validitas tingkat kesukaran butir soal, daya pembeda soal, reliabilitas, dan hasil belajar peserta didik. Penelitian ini menggunakan metode Research and Development (R&D). Model pengembangan penelitian ini mengikuti alur ADDIE (Analysis, Design, Development, Implementation, Evaluation). Analisis dalam penelitian ini dilakukan terhadap validitas empiris, tingkat kesukaran, daya pembeda, reliabilitas dan hasil belajar siswa. Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh diketahui bahwa: (1) Proses pengembangan instrumen penilaian formatif dilakukan melalui lima tahapan, yaitu tahap analysis untuk mencari informasi mengenai situasi di SMK Negeri 4 Banjarmasin, tahap design untuk merancang kisi-kisi dan instrumen penilaian, tahap development untuk mengembangkan kisi-kisi dan butir soal yang sudah dirancang, tahap implementation untuk mengetahui respons peserta didik pada uji coba kelompok kecil dan mendapatkan tingkat validitas serta reliabilitas pada uji coba lapangan, dan tahap evaluation untuk mendapatkan produk instrumen penilaian formatif. (2) Hasil analisis validitas empiris memperoleh delapan butir soal dalam kategori valid dan 2 butir soal tidak valid. (3) Hasil dari analisis tingkat kesukaran butir soal didominasi oleh butir soal mudah, dengan persentase 90%. (4) Hasil analisis daya pembeda terdapat 2 butir soal yang sangat kurang yaitu dengan nilai  dan . (5) Hasil analisis reliabilitas memperoleh nilai koefisien 0,522 dan masuk dalam kategori reliabel sedang. (6) Hasil rata-rata belajar peserta didik memiliki persentase sebesar 66%, hal ini masuk dalam kategori baik.