Kemampuan anak tunagrahita dalam memasang pembalut sangat kurang,

anak belum mampu memahami tata cara memasang pembalut dengan mandiri.

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan boneka sebagai media pembelajaran.

Melihat dari tingkat penguasaan dan pemahaman anak tunagrahita sangat terbatas,

maka proses pembelajaran perlu diupayakan dengan suatu media yang sesuai

dengan kondisi dan tingkat kemampuannya. Tujuan penelitian ini adalah untuk

meningkatkan kemampuan bina diri memasang pembalut anak tunagrahita

menggunakan media boneka.

Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif dengan subjek tunggal

Single Subject Research (SSR). Pengumpulan data dilakukan dengan

menggunakan prosedur pencatatan produk permanen. Desain yang digunakan

dalam penelitian ini adalah desaian A-B-A. Subjek dalam penelitian ini adalah

salah satu anak tunagrahita yang berinisial GA yang akan dianalisis yaitu

kemampuan memasang pembalut. Tehnik pencatatan data yang digunakan yaitu

dengan produk permanen. Tehnik analisis data dalam penelititan ini adalah

analisis visual dalam kondisi dan analisis visual antar kondisi.

Hasil penelitian yang didapat sebelum diberikan intervensi subjek

memperoleh mean level sebesar 15% pada baseline 1 (A1), setelah intervensi (B)

dengan menggunakan media boneka hasil menunjukkan peningkatan yang cukup

besar dengan mean level sebesar 46,25%. Kemudian pada baseline 2 (A2), terjadi

peningkatan yang lebih signifikan lagi, dengan mean level mencapai 90% karena

pada tahap ini subjek sudah dapat memasang pembalut secara mandiri tanpa

bantuan. Hal ini menunjukkan bahwa media boneka terbukti dapat meningkatkan

kemampuan bina diri memasang pembalut pada anak tunagrahita di SLBN 3

Banjarmasin.