Keberhasilan program layanan bagi anak tunanetra yaitu adanya sebuah kerjasama antara pengajar dan orang tua. Hal tersebut terjalin agar pengajar dan orang tua dapat memaksimalkan pelaksanaan program layanan untuk meningkatkan kemampuan terkait anak tunanetra. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui, mengkaji, dan memahami gambaran objektif tentang: 1) Bentuk kerjasama antara pengajar dan orang tua dalam keberhasilan program layanan bagi anak tunanetra; 2) Faktor pendukung terlaksananya kerjasama antara pengajar dan orang tua dalam keberhasilan program layanan bagi anak tunanetra. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Berlokasi di Laboratorium Pendidikan Khusus FKIP ULM. Sumber data berjumlah 3 orang, 1 orang pengajar dan 2 orang tua dari anak tunanetra. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data dengan melakukan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Triangulasi sumber menjadi teknik keabsahan data pada penelitian ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Bentuk kerjasama, yaitu : parenting antara pengajar dan orang tua dengan melakukan konsultasi, komunikasi melalui obrolan secara langsung dan via online yang dilakukan minimal 4 kali sebulan dan selebihnya kondisional dengan topik pembahasan mengenai anak, volunteering dilakukan dengan keterlibatan orang tua dalam pelaksanaan layanan di laboratorium, keterlibatan orang tua dalam pembelajaran anak di rumah dengan melaksanakan tugas yang diberikan pengajar dan pengambilan keputusan yang memerlukan peran dari pengajar dan kedua orang tua; 2) Faktor pendukung, yaitu adanya tujuan yang sama iyalah memberikan layanan yang terbaik untuk anak, memaksimalkan kemampuan anak dan mengejar ketertinggalan anak. Saling pengertian antara pengajar dan orang tua, bertanggung jawab terhadap tugas masing-masing dan bertoleransi apabila keduanya memiliki hambatan dalam pelaksanaan program layanan.