Kinerja guru merupakan penentu tinggi rendahnya kualitas pendidikan. Guru mempunyai peranan yang sangat besar dan strategis, hal ini karena gurulah yang berada di barisan terdepan dalam pembelajaran. Evaluasi kinerja guru dengan Model Charlotte Danielson masih belum populer digunakan di Indonesia, model ini banyak digunakan di Amerika Serikat untuk persiapan guru profesional, rekrutmen guru, mentoring & pelatihan, dan evaluasi kinerja guru. Model Charlotte Danielson diciptakan pada tahun 1996 yang terdiri dari empat domain. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kinerja guru dengan jenis penelitiannya yakni penelitian evaluatif menggunakan pendekatan campuran (mixed method). Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, observasi, studi dokumentasi, dan rubrik penilaian kinerja guru. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa: (1) kinerja guru dalam mempersiapkan dan merencanakan pembelajaran termasuk dalam kategori baik, (2) kinerja guru dalam mengelola kelas termasuk dalam kategori sangat baik, (3) kinerja guru dalam proses pembelajaran termasuk dalam kategori sangat baik, dan (4) kinerja guru dalam tanggung jawab profesional termasuk dalam kategori sangat baik. Guna meningkatkan kinerjanya, guru disarankan mengikuti kegiatan yang berhubungan dengan keprofesian seperti workshop, MGMP, KKG dan PPG. Pihak sekolah bisa bekerjasama dengan dinas pendidikan untuk program beasiswa guru melanjutkan studi, khususnya di Prodi Magister Teknologi Pendidikan. Kepala sekolah bisa merekrut lulusan sarjana teknologi pendidikan yang memiliki kualifikasi dalam bidang kurikulum atau yang berhubungan dengan peningkatan kinerja guru sesuai kebutuhan sekolah.