Dalam proses kehidupan setiap manusia tentu akan menjalani masa tua, masa tua juga tidak dapat dihindari oleh setiap individu. Menempatkan diri pada panti lansia bukan merupakan suatu hal yang mudah bagi lansia. Perasaan bosan, kesepian, dan  merindukan suasana rumah juga akan membuat para lansia terus akan berpikir mengenai kematian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana proses konstruksi sosial pada proses menunggu kematian bagi setiap lansia di Panti Budi Sejahtera.

Metode penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Penelitian ini di analisis dengan berdasarkan teori Realitas Sosial dan Konstruksi Sosial yang dicetuskan oleh Peter L. Berger dan Thomas Luckmann. Dari hasil penelitian ini ditemukan bahwa Panti Budi Sejahtera mengkonstruksi orientasi kehidupan para lansia melalui kegiatan bimbingan keagamaan. Melalui kegiatan tersebut para lansia mulai merubah pola pikir dan pandangan mereka terhadap tujuan kehidupan yaitu kematian. Dengan  konstruksi tersebut para  lansia penghuni panti yang dipengaruhi oleh kegiatan bimbingan keagamaan dan para lansia memiliki pengalaman yang berasal dari keadaan berbeda-beda. Pengalaman tersebut seperti lansia yang sebelum tinggal di panti merasa tidak memiliki sanak saudara sehingga merasa kesepian dan  tidak tau arah kehidupan. Namun setelah hidup di Panti Budi Sejahtera merasakan hidup menjadi penuh kebahagiaan dan mempunyai kesiapan dalam menghadapi kehidupan akhirat. Para lansia yang mengkonstruksikan dari kegiatan keagamaan tersebut kemudian akhirnya mencerminkan nilai-nilai keagamaan ke dalam kehidupan. Sehingga para lansia memiliki bekal untuk kesiapan dalam proses menunggu kematian di panti.