DIGITAL LIBRARY



JUDUL:MENGEMBANGKAN ASPEK MOTORIK KASAR MENGGUNAKAN MODEL EXPLICIT INSTRUCTION DIKOMBINASIKAN DENGAN METODE PERMAINAN TRADISIONAL PADA KELOMPOK B DI TK ISLAM MADINATURRAMLAH BANJARMASIN
PENGARANG:NUR SYAHIDA ZARIA
PENERBIT:UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
TANGGAL:2024-08-02


Zaria, Nur Syahida. 2024 “Mengembangkan Aspek Motorik Kasar Menggunakan Model Explicit Instruction Dikombinasikan Dengan Metode Permainan Tradisional Pada Kelompok B Di TK Islam Madinaturramlah Banjarmasin” Skripsi Program S1 Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini. Fakultas Keguruan dan Imu Pendidikan. Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin. Dosen Pembimbing Dr. Ririanti Rachmayanie Jamain, S.Psi., M.Pd.

Kata Kunci : Model Explicit Instruction, Gerakan terkoordinasi secara terkontrol, seimbang dan lincah, Motorik Kasar, Metode Permainan Tradisional.

Permasalahan dalam penelitian ini adalah belum berkembangnya aspek motorik kasar pada anak dalam melakukan gerakan terkoordinasi secara terkontrol, seimbang dan lincah, dan kurang menariknya pembelajaran disekolah.Upaya pemecahan masalah ini dengan menggunakan Model Explicit Instruction yang dikombinasikan dengan Metode Permainan Tradisional. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan aktivitas guru, aktivitas anak, dan hasil perkembangan motorik kasar anak dalam permainan tradisional. Pendekatan yang digunakan yaitu pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian tindakan kelas (PTK) setelah langkah-langkahnya dilakukan sebanyak 3 kali pertemuan. Setting penelitian dilakukan di kelompok B TK Islam Madinaturramlah Banjarmasin tahun ajaran 2023/2024 berjumlah 13 anak. Teknik pengumpulan data dengan mengamati aktivitas guru, anak, dan hasil perkembangan gerakan terkoordinasi secara terkontrol, seimbang dan lincah menggunakan observasi. Indikator keberhasilan aktivitas guru kriteria Sangat Baik. Aktivitas anak secara individu dan secara klasikal kriteria Hampir Seluruh anak aktif. Serta hasil perkembangan motorik kasar anak secara individu dan klasikal kriteria Berkembang Sangat Baik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada pertemuan 1 aktivitas guru terlaksana cukup baik (57%), aktivitas anak secara klasikal kriteria kurang aktif (31%), dan hasil perkembangan motorik kasar anak secara klasikal kriteria belum berkembang (31%). Pada pertemuan 2 meningkat aktivitas guru terlaksana baik (65%), aktivitas anak menjadi sebagian anak cukup aktif (54%), dan hasil perkembangan motorik kasar anak mulai berkembang (54%). Pada pertemuan 3 meningkat aktivitas guru terlaksana sangat baik (85%), aktivitas anak menjadi sebagian besar sangat aktif (100%), dan hasil perkembangan motorik kasar anak secara klasikal kriteria berkembang sangat baik (100%).

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penerapan model Explicit Instruction yang dikombinasikan dengan metode permainan tradidisonal memperbaiki kualitas aktivitas guru, meningkatkan aktivitas anak dan hasil perkembangan motorik kasar dengan indikator keberhasilan yang ditetapkan. Disarankan bagi guru, kepala sekolah dan peneliti selanjutnya dapat menjadi bahan masukan dan informasi untuk memilih model pembelajaran.

Berkas PDF
NODOWNLOAD LINK
1FILE 1



File secara keseluruhan dapat di unduh DISINI