Permasalahan pada penelitian ini adalah rendahnya aktivitas, keterampilan berpikir kritis dan hasil belajar siswa pada muatan IPA. Penyebab dari permasalahan tersebut adalah kurangnya keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran, belum terfasilitasinya aktivitas dan evaluasi pembelajaran yang merangsang keterampilan berpikir kritis serta kurangnya penguasaan konsep materi oleh siswa. Solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah melakukan pembelajaran menggunakan model HIMUNG (Problem Based Learning, Student Teams Achievement Division dan Course Review Horay). Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan aktivitas guru, menganalisis peningkatan aktivitas siswa, keterampilan berpikir kritis dan hasil belajar siswa dalam muatan IPA.

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan kuantitatif dengan jenis penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan dalam 4 kali pertemuan di kelas V-A SDN Belitung Selatan 5 Banjarmasin pada semester genap tahun ajaran 2023/2024 dengan jumlah siswa sebanyak 25 orang. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi dan tes. Analisis data berupa analisis deskriptif dan digambarkan dalam bentuk tabel yang selanjutnya diinterpretasikan dengan menggunakan kriteria pada masing-masing indikator keberhasilan aktivitas guru dan siswa, keterampilan berpikir kritis, serta ketuntasan hasil belajar siswa secara individual dan klasikal.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa aktivitas guru pada pertemuan 1 mencapai memperoleh skor 18 dengan kriteria “Cukup Baik”. Hasil ini kemudian selalu meningkat pada setiap pertemuan hingga pertemuan 4 hingga memperoleh skor 32 berkriteria “Sangat Baik”. Aktivitas siswa pada pertemuan 1 mencapai 44% dengan kriteria “Sebagian Kecil Aktif” kemudian selalu meningkat pada setiap pertemuan hingga pertemuan 4 mencapai persentase 96% dengan kriteria “Hampir Seluruhnya Aktif”. Keterampilan berpikir kritis siswa pada pertemuan 1 mencapai 20% dengan kriteria “Hampir Seluruhnya Belum Terampil” kemudian selalu meningkat pada setiap pertemuan hingga pertemuan 4 mencapai persentase 96% berkriteria “Hampir Seluruhnya Terampil”. Untuk hasil belajar siswa pada pertemuan 1 dengan ketuntasan klasikal 36% kemudian selalu meningkat pada setiap pertemuan hingga pertemuan 4 mencapai ketuntasan klasikal 100%.

Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pembelajaran menggunakan model HIMUNG dapat meningkatkan aktivitas siswa, keterampilan berpikir kritis siswa, dan hasil belajar siswa. Disarankan dengan penggunaan model HIMUNG dapat dijadikan salah satu alternatif untuk meningkatkan aktivitas, keterampilan berpikir kritis dan hasil belajar siswa.