DIGITAL LIBRARY



JUDUL:MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN BERBICARA MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING DAN METODE BERMAIN PERAN PADA ANAK KELOMPOK A TK AISYIYAH 2 BANJARMASIN
PENGARANG:NOR MAULIDA AZZAHRA
PENERBIT:UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
TANGGAL:2024-08-05


ABSTRAK

Azzahra, Nor Maulida. 2024. Mengembangkan Kemampuan Berbicara Melalui Model Problem Based Learning dan Metode Bermain Peran Pada Anak Kelompok A TK Aisyiyah 2 Banjarmasin. Skripsi Program S1 Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Lambung Mangkurat, Banjarmasin. Pembimbing Chresty Anggreani, M.Pd.

Kata Kunci: Kemampuan Berbicara, Problem Based Learning, Bermain Peran

            Permasalahan penelitian ini adalah rendahnya perkembangan kemampuan berbicara pada anak, hal ini disebabkan guru lebih memfokuskan pada keterampilan membaca dan menulis, pembelajaran yang monoton membuat anak cepat merasa bosan. Upaya pemecahan masalah ini yaitu dengan menggunakan model problem based learning dan metode bermain peran. Tujuan dalam penelitian ini yaitu mengetahui aktivitas guru, mengetahui aktivitas anak dan mengetahui perkembangan kemampuan berbicara anak.

            Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK), yang dilakukan sebanyak II siklus dengan masing-masing 3 kali pertemuan. Subjek penelitian adalah kelompok A TK Aisyiyah 2 Banjarmasin sebanyak 17 anak. Instrumen yang digunakan yaitu lembar aktivitas guru, aktivitas anak dan hasil perkembangan. Indikator keberhasilan aktivitas guru dikatakan berhasil apabila mencapai kategori “Baik”, aktivitas anak mencapai kategori “Aktif” dan hasil perkembangan kemampuan berbicara anak mencapai kategori “Berkembang Sesuai Harapan (BSH)”.

            Hasil penelitian menunjukan bahwa (1) Aktivitas guru pada siklus I mendapatkan skor 42 dengan kategori “Cukup Baik” dan terus meningkat hingga siklus II mendapat skor 75 dengan kategori “Sangat Baik”. (2) Aktivitas anak pada siklus I mendapat presentase 44% dengan kategori “Cukup Aktif”danterus meningkat hingga siklus II mendapat presentase 77% dengan kategori “Aktif”. (3) Hasil perkembangan kemampuan berbicara pada siklus I mendapat presentase 33% dengan kategori “Belum Berkembang”dan terus meningkat hingga siklus II mendapat presentase 77% dengan kategori “Berkembang Sesuai Harapan”.

            Berdasarkan penelitian ini dapat disimpulkan bahwa model Problem Based Learning dan metode bermain peran berhasil meningkatkan aktivitas guru, aktivitas anak dan perkembangan kemampuan berbicara anak. Disarankan penggunaan Problem Based Learning dan metode Bermain Peran sebagai referensi pembelajaran efektif untuk mewujudkan hasil peningkatan perkembangan kemampuan berbicara anak.

 

 

Berkas PDF
NODOWNLOAD LINK
1FILE 1



File secara keseluruhan dapat di unduh DISINI