Empati rendah pada mahasiswa program studi bimbingan dan konseling sebagai calon konselor atau guru akan menimbulkan beberapa sikap kurang baik terhadap orang lain. Ditemukan mahasiswa program studi bimbingan dan konseling Universitas Lambung Mangkurat memiliki empati dengan rata-rata sedang. Oleh karena itu, tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan empati pada mahasiswa sebelum dan sesudah diberikan layanan konseling mindfulness pada mahasiswa, serta untuk menganalisi keefektifan konseling mindfulness untuk meningkatkan empati di Program Studi Bimbingan dan Konseling.

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif menggunakan metode eksperimen dengan rancangan penelitian intact group comparison dimana terdapat satu kelompok yang dibagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok treatment dan kelompok kontrol. Penelitian ini menggunakan teknik penarikan sampel purposive sampeling dengan populasi berjumlah 91 orang dan diperoleh 10 orang sebagai sampel. Teknik analisis data menggunakan uji paired t-test dan prosedur pelaksanaan menggunakan “Pedoman Konseling Mindfulness Untuk Meningkatkan Empati Pada Mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Lambung Mangkurat”.

Hasil penelitian berdasarkan pengujian dari data yang diperoleh dengan menggunakan uji paired t-test menunjukkan hasil significance two-sided p/ signifikansi untuk uji dua sisi adalah 0,001 atau probilitas dibawah 0,05 (0,001<0,05) maka dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima. Hal ini menyatakan bahwa konseling mindfulness efektif untuk meningkatkan empati pada mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Lambung Mangkurat. Disarankan kepada peneliti selanjutnya untuk mempelajari lebih dalam serta mengenali kebelebihan dan kekurangan dari layanan konseling mindfulness, agar bisa digunakan untuk meningkatkan kontrol diri, regulasi emosi, dan resiliansi akademik.