DIGITAL LIBRARY



JUDUL:FAKTOR-FAKTOR LOKASIONAL PENGEMBANGAN WISATA KEBUN RAYA BANUA KOTA BANJARBARU
PENGARANG:SITI NUR RAHMAH
PENERBIT:UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
TANGGAL:2024-08-30


Abstract

This research aims to identify locational factors that influence tourism development in the Banua Botanical Gardens, Banjarbaru City, South Kalimantan. The research method uses a quantitative approach with data collection techniques through observation, interviews, closed questionnaires and documentation. The research population is tourist visitors to the Banua Botanical Gardens in 2023, totaling 170,964 people.

The research results show that the most dominant locational factors are physical conditions, accessibility and tourist attractions. Good physical conditions, such as the size of the location, the placement of the gazebo, and the availability of rubbish bins, are very important to increase visitor comfort. Good accessibility, such as easy road conditions, also influences tourism development. Tourist attractions, such as labyrinth gardens, viewing towers and embungs, attract visitors to come and tour.

The conclusion of this research is that locational factors, such as physical conditions, accessibility and tourist attractions, are very important in developing tourism at the Banua Botanical Gardens. The government and tourism managers are expected to consider these factors more in planning and developing tourism at the Banua Botanical Gardens.

Keywords: Locational factors, tourism development, Banua Botanical Garden

Intisari

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor lokasional yang mempengaruhi pengembangan wisata di Kebun Raya Banua, Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan. Metode penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, kuesioner tertutup, dan dokumentasi. Populasi penelitian adalah pengunjung wisata Kebun Raya Banua pada tahun 2023 yang berjumlah 170.964 orang.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor-faktor lokasional yang paling dominan adalah kondisi fisik, aksesibilitas, dan atraksi wisata. Kondisi fisik yang baik, seperti luas lokasi, peletakan gazebo, dan ketersediaan tempat sampah, sangat penting untuk meningkatkan kenyamanan pengunjung. Aksesibilitas yang baik, seperti kemudahan kondisi jalan, juga mempengaruhi pengembangan wisata. Atraksi wisata, seperti taman labirin, menara pandang, dan embung, menarik pengunjung untuk datang dan berwisata.

Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa faktor-faktor lokasional, seperti kondisi fisik, aksesibilitas, dan atraksi wisata, sangat penting dalam pengembangan wisata di Kebun Raya Banua. Pemerintah dan pengelola wisata harus mempertimbangkan faktor-faktor ini dalam merencanakan dan mengembangkan wisata di tempat tersebut.

Kata kunci: Faktor-Faktor lokasional, pengembangan pariwisata, kebun raya banua

Berkas PDF
NODOWNLOAD LINK
1FILE 1



File secara keseluruhan dapat di unduh DISINI