Perkembangan industri tekstil di Indonesia mengalami kemajuan yang pesat, salah satunya industri sasirangan. Pewarna kain pada industri sasirangan memiliki sifat karsinogen, sehingga berbahaya bagi lingkungan. Warna hasil produksi dari industri sasirangan dapat diturunkan menggunakan metode adsorpsi. Jenis adsorben yang banyak dikembangkan untuk adsorpsi zat warna adalah karbon aktif. Salah satu jenis kayu yang dapat dimanfaatkan untuk pembuatan karbon aktif adalah kayu galam. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis karakteristik karbon aktif kayu galam yang optimal sesuai dengan SNI 06-3730-1995 untuk melakukan optimasi proses adsorpsi warna limbah cair sasirangan. Variasi yang digunakan dalam pembuatan karbon aktif kayu galam adalah variasi konsentrasi H₃PO₄ pada aktivasi kimia serta variasi suhu dan waktu pada aktivasi fisika, sedangkan variasi yang digunakan untuk proses adsorpsi adalah kecepatan pengadukan, dosis, dan waktu pengadukan. Optimasi pembuatan karbon aktif dan efisiensi adsorpsi warna dilakukan dengan menggunakan teknologi Response Surface Method (RSM)dengan model Box-Behnken Design (BBD). Karbon aktif kayu galam setelah optimasi memiliki karakteristik yang telah sesuai dengan SNI 06-3730-1995 dengan nilai kadar air 2%, kadar abu 1%, dan daya serap iod sebesar 1421,18 mg/g yang diperoleh dengan aktivasi kimia menggunakan 10% H₃PO₄ dan aktivasi fisika dengan suhu 724C selama 30 menit. Konsentrasi warna pada limbah cair sasirangan setelah perlakuan menggunakan karbon aktif kayu galam telah memenuhi baku mutu berdasarkan PERMEN LHK No. 16 Tahun 2019 dengan nilai konsentrasi warna sebesar 75,4542 Pt-Co dari konsentrasi awal 439,3017 Pt-Co. Efisiensi adsorpsi yang optimum bernilai sebesar 82,0795% yang diperoleh dengan kecepatan pengadukan sebesar 150 rpm, dosis karbon aktif 5 gr/L, dan waktu pengadukan selama 30 menit.

Kata kunci: Adsorpsi, Box-Behnken Design (BBD), Karbon aktif, Kayu galam, Limbah cair sasirangan, Box-Behnken Design (BBD), Response Surface Method (RSM).