Peserta didik yang cerdas secara emosional secara efektif beradaptasi dengan situasi tertentu dengan mengadopsi keterampilan koping dan interpersonal yang tepat dengan mengendalikan emosi secara efektif. Namun, pada masa sekarang dapat dilihat bahwa sudah banyak penyelewengan dikalangan peserta didik seperti halnya budaya bolos sekolah, mencuri, bullying, narkoba, berkata kasar, berkelahi dan masih banyak lagi ragam kasus-kasus kenakalan lainnya. Hal ini menunjukan bahwa kecerdasan emosional dalam dunia pendidikan belum menjadi prioritas utama sesuai yang diharapkan. Jika hal ini dikaitkan dengan agama, akan tampak bahwa agama belum teraktualisasikan sesuai ajaran-ajaran normatifnya. Sehingga penetilitian ini bertujuan untuk mengetahui Peran Religiusitas terhadap kecerdasan emosi pada santriwati pondok modern An-Najah Cindai Alus Putri Martapura. Penelitian ini dilakukan secara kuantitaif cross-sectional. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh santri yang berada dijenjang menengah pertama Pondok Pesantren Cindai Alus Putri Martapura. Dengan subjek penelitian dipilih secara simple random sampling yang berjumlah 135 orang. Alat ukur menggunakan Religiosity Scale Development (RDS):16 dan Wong and Law Emotional Intelligence ScaleI (WLEIS):16  dengan realibilitas 0,916 dan 0,888. Hasil uji regresi linear sederhana menunjukkan hasil nilai r= 0,010 dengan signifikansi 0,244 (p>0,05) yang berarti tidak terdapat peranan yang signifikan antara Peran Religiusitas terhadap kecerdasan emosi pada santriwati pondok modern An-Najah Cindai Alus Putri Martapura.