Gagal ginjal kronik merupakan masalah kesehatan masyarakat yang terus meningkat setiap tahunnya. Terapi yang sering digunakan dalam pengobatan gagal ginjal kronik yaitu hemodialisis. Terapi hemodialisis yang dijalani oleh penderita penyakit gagal ginjal kronik dapat membantu mempertahankan kelangsungan hidup. Namun, juga dapat merubah pola hidup dari penderita penyakit gagal ginjal kronik dan berpengaruh pada kualitas hidup. Kualitas hidup pasien hemodialisis umumnya lebih rendah dibandingkan populasi umum. Kualitas hidup pada pasien hemodialisis diperkirakan menurun mencapai 47,5% dari kondisi sebelum menjalani hemodialisis. Penelitian ini bertujuan untuk melihat faktor yang berhubungan dengan kualitas hidup. Metode yang digunakan yaitu cross sectional dan pengambilan sampel secara accidental sampling. Sampel penlitian berjumlah 106 pasien. Instrumen menggunakan kuesioner. Analisis bivariat yang dilakukan menggunakan uji chi-square. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan hasil jenis kelamin (p-value 0,008), usia (p-value 0,336), status pernikahan (p-value 0,524), motivasi (p-value 0,001), kejadian depresi (p-value 0,021), IMT (p-value 0,186), riwayat genetik (p-value 0,813), pengaruh keluarga (p-value 0,049), lama menjalani hemodialisis (p-value 0,039). Kesimpulan dari penelitian ini yaitu ada hubungan antara variabel jenis kelamin, motivasi, kejadian depresi, pengaruh keluarga dan lama menjalani hemodialisis dengan kualitas hidup. Sedangkan tidak ada hubungan antara usia, status pernikahan, IMT dan riwayat genetik dengan kualitas hidup penderita gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisis.

Kata kunci: Kualitas Hidup, Gagal Ginjal Kronik, Hemodialisis