Perilaku kerja inovatif saat ini diperhitungkan sebagai kompetensi yang harus dimiliki oleh setiap individu yang sedang bekerja atau ingin memulai kariernya dan diasumsikan bahwa komitmen afektif memiliki peranan dalam membentuk perilaku tersebut. Penelitian ini berusaha mengungkap ada atau tidaknya peranan dari komitmen afektif terhadap perilaku kerja inovatif. Metode kuantitatif dipilih dalam penelitian ini dengan menerapkan desain cross-sectional. Sampel diperoleh melalui teknik purposive sampling dengan kriteria mahasiswa aktif yang pernah mengikuti magang bersertifikat program MSIB dan diperoleh sampel sejumlah 72 orang. Alat ukur komitmen afektif yang digunakan adalah skala komitmen afektif dari skala Organizational Commitment milik Meyer dan Allen (1991), sedangkan perilaku kerja inovatif diukur menggunakan skala Innovative Work Behavior oleh Janssen (2000). Hasil dari penelitian ini menemukan bahwa komitmen afektif secara positif signifikan berperan terhadap perilaku kerja inovatif pada mahasiswa magang bersertifikat program MSIB sebesar 17,6%. Maknanya, semakin tinggi komitmen afektif yang dimiliki oleh mahasiswa magang bersertifikat program MSIB maka semakin tinggi pula perilaku kerja inovatifnya.

Kata kunci: Komitmen Afektif, Perilaku Inovatif, Mahasiswa