Segala sesuatu yang dilakukan dengan manual semakin berkurang seiring dengan kemajuan teknologi, terutama dalam hal pendidikan. Perpustakaan, tentu saja, adalah jawaban untuk membaca dan belajar. Namun karena adanya kafe, orang-orang menjadi kurang tertarik untuk pergi ke perpustakaan. Maka, Perpustakaan kafe adalah cara kreatif untuk membuat orang tertarik membaca, terutama generasi muda. Ide ini membuat perpustakaan kafe lebih menarik bagi pengunjung dengan memadukan kenikmatan menikmati makanan dan minuman dengan pengalaman membaca dan belajar. Perpustakaan kafe menjadi tempat yang tepat untuk membaca, belajar, dan bersosialisasi di era digital karena menyediakan lingkungan yang lebih santai dan nyaman, yang dapat membantu mengatasi rendahnya kunjungan ke perpustakaan umum dan meningkatkan minat baca.

Bagaimana rancangan Perpustakaan Kafe (Library Cafe) di Banjarbaru yang dapat menggabungkan sarana edukatif dan rekreatif dengan menerapkan pendekatan konsep Smart Building? Pembagian ruang pada bangunan untuk memisahkan fungsi edukatif dan rekreatif pada perpustakaan kafe. Hal ini dimulai dari tingkat kebisingan yang terjadi pada bangunan, dari zona publik yang fungsi utamanya perpustakaan kafe dan zona semi publik yang fungsi utamanya perpustakaan. Hal ini juga meliputi penggunaan Smart Building dengan menggunakan sensor cahaya, gerak, dan termal yang gunanya mengontrol pencahayaan, suhu, dan pergerakan manusia dalam menyesuaikan untuk kenyamanan beraktivitas. Smart Library sendiri untuk penggunaan fasilitas internal yang dapat memudahkan pengguna dalam mengakses fasilitas seperti anti theft detection, check in/out, pengaplikasian RFID, smart locker. Dengan dua solusi inovatif ini, Perpustakaan Kafe di dalam bangunan pintar yang tidak hanya meningkatkan pengalaman pengguna, namun juga mendorong keberlanjutan, ketahanan, dan kemampuan beradaptasi untuk masa depan.

Kata kunci: Perpustakaan Kafe (Library Cafe), Smart Building, Smart Library.