Transformasi pangan inklusif dan berkelanjutan menjadi fokus utama dalam mewujudkan ketahanan pangan nasional di Indonesia. Peran strategis kemitraan multi-pihak yang kuat dan inklusif berupa pengembangan kelembagaan petani mendukung sektor pertanian. Pembinaan dan pemberdayaan kelompok usaha tani dilakukan sebagai upaya meningkatkan kemampuan kinerja sesuai dengan fungsinya. Penelitian ini bertujuan mengevaluasi tingkat kinerja kelompok usaha tani di wilayah Banjarbaru tahun 2022 dengan mengintegrasikan Data Envelopment Analysis (DEA) dan Fuzzy Analytical Hierarchy Process (FAHP).  Penilaian tingkat kinerja didasari lima kriteria utama (A) merencanakan kegiatan, (B) mengorganisasikan kegiatan, (C) kemampuan melaksanakan kegiatan, (D) kemampuan melakukan pengendalian & pelaporan, (E) kemampuan mengembangkan kepemimpinan kelompok, dimuat berdasarkan fungsi-fungsi kelompok usaha tani sebagai kelas belajar, wahana kerjasama, dan unit produksi.  FAHP digunakan dalam pembobotan kepentingan kriteria dengan sintesis Chang’s Extent Analysis dan DEA untuk perhitungan nilai efisiensi guna menilai tingkat kinerja 15 kelompok usaha tani. Hasil penelitian menunjukkan bobot kepentingan kriteria utama dalam fungsi kelas belajar, wahana kerjasama, dan unit produksi yaitu, kriteria A (0.5733), B (0.3754), C (0.0512), D (0.7), dan E (0.3). Nilai efisiensi tertinggi dalam semua fungsi diraih oleh kelompok usaha tani Melati. Temuan ini menunjukkan kelompok usaha tani Melati memiliki kinerja terbaik pada seluruh fungsi dengan mempertimbangkan lima kriteria utama dalam setiap fungsinya.